Rabu 03 Mar 2021 13:54 WIB

Yayasan Vatikan Umumkan Program Dukung Umat Kristen di Irak

Yayasan Vatikan Umumkan Program Dukung Umat Kristen di Irak

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Yayasan Vatikan Umumkan Program Dukung Umat Kristen di Irak. Foto:    Pemandangan Basilika Santo Petrus di Lapangan Santo Petrus yang kosong, di Vatikan, Rabu, 4 November 2020.
Foto: AP/Andrew Medichini
Yayasan Vatikan Umumkan Program Dukung Umat Kristen di Irak. Foto: Pemandangan Basilika Santo Petrus di Lapangan Santo Petrus yang kosong, di Vatikan, Rabu, 4 November 2020.

IHRAM.CO.ID,ROMA -- Sebuah yayasan Vatikan, Church in Need (ACS) telah mengumumkan program baru senilai 1,5 juta euro untuk mendukung kaum muda Kristen yang tinggal di Irak. Hal tersebut diumumkan menjelang kunjungan paus ke Irak pada 5-8 Maret.

Bantuan ACS akan mendanai beasiswa untuk 150 mahasiswa Universitas Katolik Erbil selama empat tahun ke depan. Ini merupakan satu-satunya universitas Katolik di Irak, dan 54 persen dari 170 mahasiswanya adalah wanita.

Baca Juga

Uskup Agung Khaldea dari Erbil dan pendiri universitas di ibu kota Kurdistan Irak, Bashar Warda menggambarkan beasiswa tersebut sebagai sikap solidaritas yang kuat terhadap orang Kristen, dan juga terhadap minoritas lain di wilayah yang terpinggirkan. Dia mengatakan, sekitar 150 ribu orang Kristen melarikan diri ke Kurdistan Irak pada 2014 untuk melarikan diri dari ISIS.

"Universitas Katolik Erbil merupakan simbol harapan sejati, terutama bagi generasi muda yang tinggal di Kurdistan dan Irak," kata Warda dilansir dari laman Arab News pada Rabu (3/3).

 

Dia melanjutkan, mereka percaya bahwa beasiswa ini akan memastikan dukungan luar biasa bagi kaum muda, yang mengharapkan masa depan yang lebih baik. 

"Proyek ini bertujuan untuk mempromosikan kohesi sosial antara komunitas agama yang berbeda, dan untuk memastikan prospek pekerjaan yang lebih baik bagi siswa Kristen," ucap ketua eksekutif ACS International, Thomas Heine-Geldern.

Sebagian besar mahasiswa universitas merupakan pengungsi atau mereka yang terlantar secara internal.  "Kami yakin proyek ini dapat mendukung pesan paus tentang kohesi sosial dan rekonsiliasi," kata Heine-Geldern.

Dia mengatakan, Universitas itu dibangun di sekitar keragaman, dengan 72 persen Kristen, 10 persen Muslim, dan 18 persen Yazidi.

"Di Kurdistan Irak, minoritas Kristen hidup dalam keamanan yang relatif, tetapi situasi ekonomi kawasan itu genting. Karena alasan ini, banyak anak muda memutuskan untuk pindah," kata presiden ACS Italia, Alfredo Mantovano

"Tidak mengherankan, dalam 10 tahun terakhir kehadiran umat Kristen telah menurun secara dramatis.  Program ini akan membantu kaum muda Kristen untuk tinggal di sana, menerima pendidikan dan membangun masa depan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri dan negara mereka," lanjutnya.

Adapun Paus Fransiskus akan mengunjungi Erbil pada 7 Maret, dia akan bertemu dengan otoritas agama dan sipil di wilayah otonom.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement