Rabu 03 Mar 2021 13:14 WIB

Antisipasi Banjir, Khofifah Minta Pemkab Jember Keruk Sungai

Bedasarkan data BPBD ada tiga sungai yang meluap yang mengakibatkan terjadinya banjir

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus Yulianto
Relawan memperbaiki jalan di bantaran Sungai Jompo/Kalijompo yang tergerus banjir bandang dari Pegunungan Argopuro di Desa Klungkung, Sukorambi, Jember, Jawa Timur, Minggu (2/2/2020). Pemprov Jawa Timur mewaspadai potensi banjir bandang di kawasan sekitar tujuh gunung di Jatim yang musim kemarau lalu mengalami kebakaran hutan dan lahan, seperti Pegunungan Argopuro, Raung, Panderman, Semeru, Arjuno, Ijen juga Welirang.
Foto: ANTARA FOTO/Seno
Relawan memperbaiki jalan di bantaran Sungai Jompo/Kalijompo yang tergerus banjir bandang dari Pegunungan Argopuro di Desa Klungkung, Sukorambi, Jember, Jawa Timur, Minggu (2/2/2020). Pemprov Jawa Timur mewaspadai potensi banjir bandang di kawasan sekitar tujuh gunung di Jatim yang musim kemarau lalu mengalami kebakaran hutan dan lahan, seperti Pegunungan Argopuro, Raung, Panderman, Semeru, Arjuno, Ijen juga Welirang.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Jember melakukan pengerukan sungai-sungai yang sering meluap dan kerap menjadi penyebab utama banjir. Seperti Sungai Jompo, yang beberapa hari lalu meluap dan menyebabkan ratusan rumah di tiga kecamatan terendam banjir. Ketiga kecamatan itu yakni Kecamatan Patrang, Bangsalsari, dan Rambipuji.

Khofifah meminta segera dilakukan pengerukan karena di sungai tersebut banyaknya endapan lumpur. "Pak Bupati membutuhkan bantuan berupa eskavator dan segera akan kami kirimkan . Nanti saya minta tim PU SDA Jember bisa berkoordinasi dengan tim dari PU SDA  Jatim," kata Khofifah melalui siaran tertulisnya, Rabu (3/3).

photo
Warga korban banjir mengungsi di rumah saudaranya di Desa Klungkung, Sukorambi, Jember, Jawa Timur. Sebanyak 255 warga bantaran Sungai Jompo (Kalijompo) terpaksa mengungsi secara mandiri seperti ke rumah saudaranya akibat banjir bandang. - (ANTARA FOTO/Seno)

 

Khofifah meminta, selain melakukan pengerukan terhadap sedimentasi sungai, juga harus dilakukan pengecekkan plengsengan-plengsengan tepi sungai. Khofifah juga meminta seluruh dinas terkait saling berkoordinasi dalam upayan mencegah banjir, ketika curah hujan tinggi terjadi.

Bupati Jember Hendy Siswanto mengemukakan, setidaknya ada dua faktor penyebab banjir di Jember. Yakni sedimen lumpur di dalam sungai dan saluran-saluran air yang tertutup. Bedasarkan data dari BPBD Kabupaten Jember, ada tiga sungai yang meluap yang mengakibatkan terjadinya banjir.

Yakni Sungai Kalijompo yang melintasi Kecamatan Kaliwates, Patrang, dan Sukorambi. Kemudian Sungai Dinoyo yang melintasi Kecamatan Rambipuji. Selanjutnya ada Sungai Petung yang melintasi Kecamatan Bangsalsari.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement