Rabu 03 Mar 2021 11:58 WIB

Luhut Sebut Banyak Pejabat Abai Gunakan Produk Dalam Negeri

Total belanja barang dan modal pemerintah mencapai sekitar Rp 1.200 triliun.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan
Foto: Ist
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan masih banyak pejabat pemerintah yang mengabaikan aturan untuk menggunakan produk dalam negeri. Dalam sambutannya di acara Karya Kreatif Indonesia 2021: Eksotisme Lombok, Rabu (3/3), Luhut mengatakan pemerintah telah mewajibkan penggunaan produk dalam negeri untuk pengadaan barang dan jasa.

"Masih banyak pejabat-pejabat kita yang mengabaikan aturan yang sudah ada bahwa harus menggunakan produk-produk dalam negeri sepanjang itu bisa dibuat di dalam negeri. Dan itu sudah masuk LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah," katanya.

Baca Juga

Luhut mengatakan total belanja barang dan modal pemerintah mencapai sekitar Rp 1.200 triliun. Jika separuh dari angka tersebut digunakan untuk membeli produk dalam negeri, ia yakin dampaknya akan besar untuk menciptakan jutaan lapangan pekerjaan.

"Kita terkadang tidak melihat betapa Indonesia itu sangat kaya, sangat hebat. Kita memiliki belanja barang, belanja modal, mungkin lebih dari Rp 1.200 triliun. Kalau angka ini setengahnya saja kita gunakan untuk beli produk dalam negeri, itu sudah buat jutaan lapangan kerja dan kehematan (penghematan) kita," katanya.

Mantan Menko Polhukam itu mengungkapkan upaya pemerintah mengkampanyekan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) jadi langkah tepat untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri.Bersama dengan Gerakan Nasional Bangga Berwisata #diIndonesiaAja, Luhut berharap sinergi kampanye itu jadi jawaban atas tantangan yang tengah dihadapi industri pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah masa pandemi Covid-19.Luhut juga meminta semua pihak untuk bekerjasama dan bergotong royong mendukung UMKM Indonesia.

Baca juga : Sekjen PBB Desak Negara Kaya Hentikan Penggunaan Batu Bara

"Tetaplah kita semua bekerjasama, kesampingkan ego sektoral. Jangan merasa ini hanya bagiannya. Ini bagian kita ramai-ramai, dan kita harus selesaikan gotong royong untuk sebuah hasil yang optimal," papar Luhut.

Pemerintah tengah mengkampanyekan gerakan untuk mendorong pariwisata dan ekonomi kreatif. Setelah Januari mengangkat citra produk Bali, Februari produk Danau Toba, kini giliran produk NTB yang diangkat melalui Karya Kreatif Indonesia 2021: Eksotisme Lombok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement