Selasa 02 Mar 2021 13:25 WIB

Golkar Sebut tak Mengadendakan Konvensi Capres

Golkar membuka diri berkoalisi dengan semua partai politik yang punyai visi-misi sama

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar menanggapi soal konvensi calon presiden (capres) yang tengah dipersiapkan Partai NasDem jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Ketua DPP Partai Golkar Bidang Media dan Penggalangan Opini Meutya Hafid menegaskan, Partai Golkar sampai saat ini tak mengagendakan konvensi capres.

"Partai Golkar sebagai partai yang mengawali proses konvensi paham betul terkait proses dan mekanisme konvensi dan saat ini Golkar tidak mengagendakan konvensi," kata Meutya saat dikonfirmasi, Selasa (2/3). 

Meutya mengungkapkan, strategi Partai Golkar dalam menghadapi Pileg dan Pilpres 2024 mendatang yaitu dengan membuka diri berkoalisi dengan semua partai politik yang mempunyai visi misi yang sama. Menurutnya, pemilu 2024 masih akan tetap menggunakan dasar UU no 7 tahun 2017. Oleh karena itu, Golkar akan mempertimbangkan dengan cermat strategi terbaik untuk menghadapi pileg dan pilres yang dilaksanakan secara bersamaan. 

"Kami telah berkali-kali mengikuti Pemilu sehingga kami tahu apa yang terbaik untuk Partai Golkar," ujar ketua komisi I DPR itu. 

 

Sebelumnya Partai NasDem menyatakan, tengah serius mempersiapkan konvensi calon presiden (capres) untuk pemilihan presiden (pilpres) 2024. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan, konvensi capres tersebut akan dimulai pada 2022.

Johnny mengatakan, Partai NasDem menyadari tidak bisa mengusung calon presiden sendiri pada 2024 mengingat jumlah perolehan suara Partai NasDem yang tidak mencapai presidential threshold sebesar 20 persen. Karena itu, Partai NasDem saat ini fokus membangun komunikasi dengan sejumlah partai sampai ambang batas pencalonan presiden 20 persen itu terpenuhi.

"Nasdem tidak akan melakukan konvensi apabila hasil konvensi tidak mendapatkan tiket sebagai peserta pilpres," ujar Johnny. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement