Selasa 02 Mar 2021 12:22 WIB

30 Ribu Lebih Nakes dan Pelayan Publik di Bandung Divaksin

Sebanyak 1.318 nakes dan pelayan publik belum menjalani vaksinasi tahap dua.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas kesehatan puskesmas melakukan verifikasi sebelum mengambil vaksin Covid-19 di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jalan Supratman, Kamis (25/2). Dinas Kesehatan Kota Bandung mendistribusikan 7.840 vial vaksin Covid-19 ke 184 fasilitas kesehatan di Kota Bandung untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua bagi lansia, aparatur sipil negara, TNI, Polri, pedagang, pekerja seni, pekerja pariwisata dan sejenisnya. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kesehatan puskesmas melakukan verifikasi sebelum mengambil vaksin Covid-19 di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jalan Supratman, Kamis (25/2). Dinas Kesehatan Kota Bandung mendistribusikan 7.840 vial vaksin Covid-19 ke 184 fasilitas kesehatan di Kota Bandung untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua bagi lansia, aparatur sipil negara, TNI, Polri, pedagang, pekerja seni, pekerja pariwisata dan sejenisnya. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengungkapkan sebanyak 30 ribu lebih tenaga kesehatan (nakes), tenaga penunjang di fasilitas kesehatan dan pelayan publik seperti aparatur sipil negara (ASN), anggota TNI dan Polri telah divaksinasi vaksin Covid-19. Mayoritas yang sudah divaksin dosis pertama dan sebagian dosis kedua namun terdapat yang belum divaksin dosis kedua relatif kecil.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Rosye Arosdiani mengatakan nakes dan tenaga penunjang di fasilitas kesehatan yang telah divaksin mencapai 28.711 orang. Namun, sebagian kecil masih belum divaksinasi dosis kedua.

"Yang sudah divaksinasi Covid-19, 28.711 (nakes). Dosis dua ada yang belum berjalan sedikit lagi," ujar Rosye, Selasa (2/3).

Ia menuturkan, tahap kedua proses vaksinasi Covid-19 kepada pelayan publik sedang berjalan termasuk sisa nakes yang masih divaksin akibat adanya penambahan orang.

"Tahap dua perluasan nakes yang belum selesai yang sebelumnya, total sama pelayan publik 1.318 orang," katanya.

Penyuntikan vaksin Covid-19 di tahap dua baru dosis pertama. Rosye melanjutkan, data terakhir lansia yang divaksinasi dosis pertama mencapai 100 orang dan pedagang sebanyak 117 orang.

Baca juga : Studi: Vaksinasi Awal untuk Lansia Selamatkan Banyak Nyawa

Sedangkan para pejabat publik yang divaksinasi hari ini kurang lebih mencapai 250 orang dan ditambah rektor, tokoh agama dan lainnya total menjadi 350 orang. Ia mengatakan, berdasarkan para ahli epidemiologi kekebalan tubuh muncul pasca divaksin kurang lebih 1 bulan.

Oleh karena itu, pihaknya belum dapat menyimpulkan dan terlalu dini menyebutkan kasus Covid-19 menurun. "Terlalu dini menyebut kasus turun karena kasus meningkat. Tiap libur Imlek meningkat, pekan kemarin meningkat cukup tajam," katanya.

Rosye menambahkan, dari total 28 ribu lebih nakes yang disuntik vaksin hanya 245 orang yang mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Namun, gejala yang timbul relatif ringan dan tidak ada yang bergejala parah.

"Itulah penting menunggu 30 menit (pasca divaksin) contoh ada gatal, pusing, bengkak. Alhamdulillah semua ringan tertangani dengan beristirahat 30 menit," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement