Selasa 02 Mar 2021 07:53 WIB

Media Vatikan Puji Rencana Perjalanan Paus ke Irak

Paus akan mengunjungi Irak.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Media Vatikan Puji Rencana Perjalanan Paus ke Irak
Foto: Vincenzo Pinto/Pool Photo via AP
Media Vatikan Puji Rencana Perjalanan Paus ke Irak

REPUBLIKA.CO.ID,ROMA -- Media internasional mengikuti perjalanan kunjungan paus ke Irak dengan minat yang sangat besar. Tujuh puluh lima jurnalis akan melakukan perjalanan dengan pesawat khusus yang membawa pemimpin Gereja Katolik itu dari Roma ke Baghdad.

Jumlah ini hampir dua kali lipat dari yang biasanya diizinkan dalam penerbangan kepausan. Selain itu, ratusan reporter dan kru kamera akan mengikuti kunjungannya di lapangan.

Baca Juga

"Ini tentu perjalanan bersejarah. Francis adalah paus pertama yang pergi ke Irak, dan dia akan menjadi kepala Gereja Kristen pertama yang memasuki rumah Abraham di Ur, tempat sejarah agama Kristen dimulai," ujar koresponden Vatikan untuk ANSA (berita utama Italia), Manuela Tulli, dilansir di Arab News, Selasa (2/3).

Dia telah meliput Paus Fransiskus sejak terpilih pada tahun 2013. Kunjungan ini akan menjadi kali pertamanya ke Irak sekaligus sebagai perjalanan keenamnya sebagai reporter yang kerap mengikutinya Paus.

 

Ia juga menyebut perjalanan ini bisa mengubah sejarah dialog antaragama. Bahkan, mungkin mewakili titik balik bersejarah bagi Irak.

"Paus akan pergi ke negara itu di tengah gelombang kedua pandemi Covid-19. Lalu, tentu saja, ada masalah keamanan di Irak," kata dia.

Paus Fransiskus telah menyatakan minatnya untuk mengunjungi negara itu dan umat Kristen yang tinggal di sana sejak dia terpilih. Tulli juga menyebut kedatangannya memiliki tujuan mengirim pesan perdamaian ke negeri yang dilanda perang dan perpecahan itu.

“Dia ingin pergi dan mengatakan 'basta' (cukup) tentang perang dan kekerasan. Dia tidak takut dengan pandemi atau masalah keamanan apa pun," lanjutnya.

Lebih lanjut, Tulli menjabarkan tentang 75 jurnalis yang terbang bersamanya. Hampir 50 anggota rombongannya berada di pesawat yang sama dengan paus. Vatikan juga memilih hotel tempat mereka akan menginap.

Selama di sana, para jurnalis disebut tidak bisa berkeliling sendiri. Karena programnya sangat ketat, ia merasa tidak akan ada waktu untuk melakukan hal lain, selain harus menemaninya sepanjang waktu.

Dalam jadwalnya, Paus akan tiba di Baghdad pada 5 Maret dan disambut oleh Perdana Menteri Irak. Selanjutnya, ia akan mengunjungi Presiden Barham Salih di Istana Presiden, di mana dia juga akan bertemu dengan otoritas lokal, perwakilan masyarakat sipil dan korps diplomatik.

Paus selanjutnya dijadwalkan untuk bertemu dengan para uskup dan imam di Gereja Katolik Suriah Our Lady of Salvation di Baghdad.

Sehari setelahnya, dia akan terbang ke kota Najaf dan bertemu dengan Ayatollah Ali Al-Sistani. Paus akan kembali ke Baghdad di hari yang sama dan merayakan Misa Kudus di Katedral Kaldea St Joseph.

Pada 7 Maret dia akan mengunjungi Ibu Kota Kurdistan Irak, Erbil, serta bertemu dengan otoritas agama dan sipil di wilayah otonom. Dia juga akan mengunjungi kota Qaraqosh. Kepulangannya ke Roma dijadwalkan dari Baghdad.

"Saya berharap umat Kristiani di Irak akan sangat terkesan melihat paus mengucapkan Angelus, doa Minggu, dari Gereja Immaculate Conception di Qaraqosh, yang Daesh gunakan sebagai tempat tembak-menembak bagi para milisinya," kata Tulli.

Terakhir, Tulli merasa yakin Francis akan mengucapkan sepatah kata harapan bagi mereka yang telah melalui saat-saat mengerikan karena Daesh. Pun, doa antaragama di Ur akan menyenangkan karena momen itu seperti penutupan sebuah lingkaran sejarah. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement