Selasa 02 Mar 2021 07:13 WIB

UMM Trauma Healing Korban Longsor Nganjuk

Mengingat masa pengungsian masih akan lama, diharapkan akan ada program lanjutan.

Rep: Wilda Fizriyani / Red: Agus Yulianto
Mobil Kamis Membaca (KaCa) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan  mahasiswa Praktikum II Prodi Kesejahteraan Sosial mengunjungi MTsN Sunan  Bonang di Desa Ngabab, Pujon, Kabupaten Malang.
Foto: Dok Humas UMM
Mobil Kamis Membaca (KaCa) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan mahasiswa Praktikum II Prodi Kesejahteraan Sosial mengunjungi MTsN Sunan Bonang di Desa Ngabab, Pujon, Kabupaten Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mobil KaCa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang bekerja sama dengan Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigana) kembali melakukan aktivitasnya dengan mengunjungi Desa Selopuro, Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Mereka memberikan trauma healing untuk anak-anak yang berada di tempat pengungsian.

Penanggungjawab pengungsian Eko S mengatakan, kehadiran Mobil KaCa UMM selain memberikan edukasi juga sangat menghibur anak-anak yang berada di tempat pengungsian. Kegiatan dimulai dengan mengajak anak-anak untuk bermain beberapa permainan seperti estafet holahoop, moving bola, dan bermain kata. "Setelah itu, anak-anak disuguhkan dengan film-film kartun Islami," kata Eko.

Selesai menonton, anak-anak dibebaskan untuk membaca buku yang tersedia di Mobil KaCa. Untuk anak-anak yang belum bisa membaca, mereka bisa berkumpul untuk mendengarkan dongeng. 

Menurut Eko, anak-anak biasanya bermain sendiri di tempat pengungsian. Mereka jarang ada kegiatan bermain bersama, membaca buku, dan menonton film. Oleh karena itu, dia sangat berterima kasih kepada UMM dan mobil KaCa karena telah menghibur dan mengedukasi anak-anak di tempat pengungsian.

Berbagai kegiatan yang dirancang untuk anak-anak kali ini merupakan upaya untuk mengurangi rasa cemas dan khawatir yang dialami anak-anak setelah bencana banjir dan tanah longsor. Anggota Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Nganjuk, Sitta Ardilillahi Ulfa, berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti untuk anak-anak. Mengingat masa pengungsian masih akan lama, diharapkan akan ada program lanjutan yang ditujukan untuk remaja dan dewasa.

Sementara itu, Koordinator Lapangan Mobil KaCa UMM, Nurul Hamidah mengaku sempat terkejut dan senang dengan antusiasme anak-anak dalam mengikuti kegiatan. Anak-anak terlihat senang ketika Mobil KaCa UMM memutar film kartun. Lalu ketika sesi baca buku, anak-anak langsung menyerbu dan memilih buku-buku yang mereka sukai untuk dibaca. 

"Bahkan beberapa orang dewasa juga ikut membaca buku,” ucap perempuan yang disapa Mida ini.

Mida menegaskan, semua kegiatan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Para relawan harus memiliki hasil negatif pada tes usap Antigen. "Selain itu, para relawan juga wajib mengenakan masker dan mencuci tangan selama berkunjung di kamp pengungsian,” ujar dia dalam pesan resmi yang diterima Republika, Senin (1/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement