Senin 01 Mar 2021 17:13 WIB

Bank Mandiri Perluas Akses Transaksi Uang Kertas Asing

Bank Mandiri lakukan penguatan layanan penukaran uang asing di 25 kota.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berupaya mengembangkan layanan penukaran uang kertas asing (UKA) antar-bank yang kini telah menjangkau wilayah-wilayah utama di Indonesia. Inisiatif ini diharapkan dapat membantu pelaku industri perbankan di berbagai wilayah Indonesia dalam memenuhi kebutuhan UKA dengan biaya yang lebih efisien.
Foto: Prayogi/Republika.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berupaya mengembangkan layanan penukaran uang kertas asing (UKA) antar-bank yang kini telah menjangkau wilayah-wilayah utama di Indonesia. Inisiatif ini diharapkan dapat membantu pelaku industri perbankan di berbagai wilayah Indonesia dalam memenuhi kebutuhan UKA dengan biaya yang lebih efisien.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berupaya mengembangkan layanan penukaran uang kertas asing (UKA) antarbank yang kini telah menjangkau wilayah-wilayah utama di Indonesia. Inisiatif ini diharapkan dapat membantu pelaku industri perbankan di berbagai wilayah Indonesia dalam memenuhi kebutuhan UKA dengan biaya yang lebih efisien. 

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan penguatan layanan penukaran UKA (banknotes) antar-bank di wilayah dilakukan dengan memanfaatkan unit pooling cash Bank Mandiri atau unit pengelola uang tunai yang saat ini telah hadir di di 25 kota. Kota-kota tersebut antara lain Medan, Palembang, Lampung, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, Surabaya, Jakarta, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Manado dan Mataram.

“Keberadaan unit pooling cash di wilayah-wilayah semakin memudahkan dan mendekatkan bank-bank di wilayah dengan pasokan UKA yang aman dan terjamin keasliannya sehingga dapat membantu memangkas biaya pengangkutan UKA. Peran ini sejalan dengan keinginan Bank Mandiri menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah dengan layanan perbankan yang simpel dan handal,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (1/3).

Menurutnya layanan yang dikenal sebagai Banknotes Interbank Center Agent (BICA) ini telah mampu mendorong peningkatan transaksi penukaran UKA di Bank Mandiri sebesar 273 persen menjadi 168 juta dolar AS pada sepanjang 2020 lalu, dibandingkan 45 juta dolar As pada tahun sebelumnya.   

Di samping akses yang semakin luas, lanjutnya, kenaikan transaksi BICA Bank Mandiri pada tahun lalu juga ditopang oleh kemampuan dalam memenuhi berbagai kebutuhan mata uang asing. Saat ini, BICA Bank Mandiri melayani transaksi pembelian atau penjualan 13 mata uang asing utama. 

Mata uang asing tersebut meliputi  Dollar Australia (AUD), Dollar Canada (CAD), Franc Swiss (CHF), Euro (EUR), Poundsterling Inggris (GBP), Dollar Hong Kong (HKD), Yen Jepang (JPY), Ringgit Malaysia (MYR), New Zealand Dollar (NZD), Chinese Yuan (CNY), Riyal Saudi Arabia (SAR), Dollar Singapura (SGD) dan Dollar Amerika (USD).

“Keunggulan lain Bank Mandiri dalam jasa penukaran uang kertas asing ini juga didukung oleh lisensi ekspor impor UKA yang dimiliki. Dengan lisensi ini, BICA juga memiliki sumber pasokan UKA lain di luar hasil transaksi pembelian dari pasar domestik, yaitu dari pasar keuangan regional, seperti Singapura dan Hongkong,” ungkapnya.

Panji menyebut kepemilikan lisensi ini menjadi sangat esensial terutama pada saat kebutuhan valas di dalam negeri sangat tinggi, misalnya untuk kebutuhan ritel dan sektor pariwisata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement