Senin 01 Mar 2021 14:21 WIB

Pemkab Fasilitasi Vaksinasi Pedagang Alun-Alun Gresik

Gus Yani berharap kepercayaan masyarakat akan timbul kepada pedagang setelah divaksin

Personel Brimob berjaga saat bongkar muat vaksin COVID-19 Sinovac ke dalam mobil pendingin di kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/1/2021). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mulai mendistribusikan vaksin COVID-19 Sinovac ke Surabaya sebanyak 15 ribu dosis, Kabupaten Sidoarjo sebanyak empat ribu dosis dan Kabupaten Gresik sebanyak tiga ribu dosis.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Personel Brimob berjaga saat bongkar muat vaksin COVID-19 Sinovac ke dalam mobil pendingin di kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/1/2021). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mulai mendistribusikan vaksin COVID-19 Sinovac ke Surabaya sebanyak 15 ribu dosis, Kabupaten Sidoarjo sebanyak empat ribu dosis dan Kabupaten Gresik sebanyak tiga ribu dosis.

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur siap memfasilitasi pedagang di sekitar Alun-alun untuk segera divaksin, sebagai upaya mendorong percepatan pergerakan ekonomi di tingkat bawah.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani saat menemui pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Alun-alun Gresik, mengatakan dengan upaya vaksinasi para pedagang, diharapkan pembeli tidak ragu lagi membeli atau bertransaksi dengan para pedagang di sekitar Alun-alun.

"Kami tawarkan ditata dengan baik, dan kami tunjang vaksinasi yang diprogramkan pemerintah pusat ke daerah. Kami berikan vaksin, dan sebelumnya disosialisasikan kepada mereka vaksin itu aman sehat dan halal, tidak ada efek samping," kata Gus Yani, sapaan akrab Fandi Akhmad Yani.

Dari vaksinasi para pedagang, Gus Yani berharap kepercayaan masyarakat akan timbul kepada pedagang, ditambah kawasan bersih rapi serta sehat. "Usai vaksin, masyarakat tidak perlu was-was berkunjung ke Alun-alun. Ini akan menjadi bekal saya, Senin besok masuk kantor hari pertama," katanya.

Sementara itu, salah satu pembeli Nurul Wachidah (22), warga Pulopancikan setuju dengan rencana penataan PKL dan vaksinasi kepada pedagang. Menurutnya, hal ini membuat para pedagang lebih nyaman berjualan dan pembeli merasa aman.

"Saya setuju pedagang divaksin, biar kami pembeli juga merasa aman. Lebih bagus ditata, ada tempat karena kalau di tepi jalan kasihan digusur," katanya.

Salah satu pedagang, Mohammad Yasin mengakui, pemasukannya turun karena pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).Dia ingin pedagang bisa kembali berjualan hingga malam, yakni pukul 21.00 WIB.

"Total ada 150 PKL resmi di sini, kami maunya bisa jualan setiap hari. Ada tempat di Alun-alun, tidak memakan hak jalan, dibuatkan tenda yang seragam," katanya.

Dalam kesempatan itu, Gus Yani juga menyempatkan menemui para PKL dan para pengunjung di Alun-alun Gresik dekat pendopo dan rumah dinas bupati. Kemudian, Gus Yani duduk bersila di Alun-alun bersama para perwakilan pedagang, dan berjanji akan menata para PKL agar lebih nyaman berjualan di Alun-alun Gresik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement