Senin 01 Mar 2021 12:52 WIB

Cabai Rawit dan Ikan Segar Picu Inflasi Februari 2021

BPS mencatat pada Januari 2021 terjadi inflasi sebesar 0,10 persen.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Penjual menunjukkan cabai rawit merah di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Badan Pusat Statistik (BPS) mendatat inflasi pada Februari 2021 didominasi oleh  harga komoditas cabai rawit yang mengalami kenaikan.
Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
Penjual menunjukkan cabai rawit merah di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Badan Pusat Statistik (BPS) mendatat inflasi pada Februari 2021 didominasi oleh harga komoditas cabai rawit yang mengalami kenaikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, laju inflasi sepanjang Februari 2021 sebesar 0,10 persen. Inflasi pada bulan lalu didominasi oleh  harga komoditas cabai rawit dan ikan segar yang mengalami kenaikan.

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan, dua komoditas itu memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen pada bulan Februari 2021. Adapun cabai rawir dan ikan segar masuk dalam kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 0,07 persen dan berkontribusi 0,02 persen pada inflasi bulan lalu.

Baca Juga

Menurut Suhariyanto, dua komoditas itu menyumbang inflasi karena mengalami kenaikan harga sepanjang bulan lalu. "Jadi kalau dilihat, karena cuaca yang kurang bagus. Harga cabai di pasar mengalami peningkatan," kata Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin (1/3).

BPS mencatat, komoditas cabai mengalami kenaikan di 65 kota indeks harga konsumen yang dipantau BPS. Begitu pula dengan ikan segar, Suhariyanto mengatakan cuaca menjadi pemicu kenaikan harga.

"Cuaca tidak bagus, ekstrem di beberapa wilayah. Ini menyebabkan nelayan tidak bisa melaut sehingga pasokan turun dan harga ikan meningkat," katanya menambahkan.

Sementara itu, terdapat pula komoditas yang menghambat laju inflasi karena mengalami penurunan harga. Di antaranya yakni telur dan daging ayam ras, serta emas perhiasan yang memberikan andil deflasi 0,02 persen.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement