Ahad 28 Feb 2021 20:19 WIB

Deteksi Covid-19, Stasiun Madiun Telah Buka Layanan GeNose

Layanan GeNose di Stasiun Madiun tersedia mulai 28 Februari 2021 pukul 08.00 WIB

Calon penumpang Kereta Api (KA) antre untuk mendapatkan layanan tes deteksi COVID-19 dengan metode GeNose C19, di Stasiun KA Madiun, Jawa Timur, Ahad (28/2/2021). Stasiun KA Madiun mulai melayani pemeriksaan tes deteksi COVID-19 metode GeNose C19 bagi calon penumpang KA yang merupakan kelengkapan syarat perjalanan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Foto: SISWOWIDODO/ANTARA
Calon penumpang Kereta Api (KA) antre untuk mendapatkan layanan tes deteksi COVID-19 dengan metode GeNose C19, di Stasiun KA Madiun, Jawa Timur, Ahad (28/2/2021). Stasiun KA Madiun mulai melayani pemeriksaan tes deteksi COVID-19 metode GeNose C19 bagi calon penumpang KA yang merupakan kelengkapan syarat perjalanan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID,MADIUN--Stasiun Madiun di wilayah PT KAI Daop 7 Madiun menyediakan layanan fasilitas pemeriksaan GeNose C19 atau alat deteksi cepat COVID-19 bagi calon penumpang yang akan naik kereta api jarak jauh guna mencegah penularan virus mematikan tersebut."Penambahan Stasiun Madiun yang melayani pemeriksaan GeNose C19 merupakan wujud dukungan KAI terhadap kebijakan pemerintah terkait persyaratan naik KA jarak jauh sesuai SE Kemenhub Nomor 20 Tahun 2021 dan SE Satgas COVID-19 Nomor 7 tahun 2021," ujar Deputy Vice President PT KAI Daop 7 Madiun Endra M Harahap di Madiun, Jawa Timur, Ahad (28/2).

Ia mengatakan layanan GeNose di Stasiun Madiun tersedia mulai 28 Februari 2021 pukul 08.00 WIB sampai 19.00 WIB setiap hari dengan biaya Rp20.000.Pemeriksaan GeNose C19 di stasiun merupakan hasil kerja sama Rajawali Nusindo dan Universitas Gadjah Mada. Untuk dapat melakukan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun, calon penumpang harus memiliki tiket atau kode booking KA jarak jauh yang sudah lunas. 

Selama 30 menit sebelum melaksanakan pemeriksaan, calon penumpang dilarang merokok, makan, dan minum (kecuali air putih) guna meningkatkan akurasi hasil pemeriksaan GeNose C19. Pada saat pelaksanaan, calon penumpang diminta untuk meniup kantong hingga penuh dan mengikuti arahan dari petugas atau petunjuk yang ada di lokasi pemeriksaan. Hasil pemeriksaan GeNose yang menunjukkan negatif, berlaku 3x24 jam sejak dikeluarkan dan dapat digunakan di seluruh stasiun keberangkatan KA jarak jauh. 

Khusus untuk keberangkatan selama libur panjang atau libur keagamaan, sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1x24 jam sebelum jam keberangkatan. Tes ini tidak diwajibkan bagi pelanggan di bawah usia 5 tahun.Endra menjelaskan, selain Stasiun Madiun penambahan layanan GeNose C19 mulai per 28 Februari 2021 juga disediakan di tiga stasiun lain, yakni Stasiun Purwokerto, Malang, dan Surabaya Gubeng.

Dengan demikian jumlah stasiun yang melayani pemeriksaan GeNose C19 menjadi 12 stasiun, yang sebelumnya pelayanan Genose C19 beroperasi di delapan stasiun yaitu Stasiun Pasar Senen, Gambir, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Yogyakarta, Solo Balapan, dan Surabaya Pasarturi.KAI akan menambah layanan GeNose secara bertahap di stasiun lainnya sehingga total akan tersedia di 44 stasiun. Untuk itu KAI akan terus berkoordinasi dengan Rajawali Nusindo serta Universitas Gadjah Mada guna memastikan kesiapan layanan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun lainnya.

Masyarakat sangat mengapresiasi dengan adanya layanan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun. Sampai dengan 26 Februari 2021, KAI telah melayani 84.794 peserta GeNose C19 di sejumlah stasiun."Meski peminat GeNose C19 tinggi, KAI tetap menyediakan rapid test antigen yang tersebar di 45 stasiun," kata Endra.

Khusus untuk delapan stasiun yang selama ini menyediakan layanan pemeriksaan GeNose C19 dan "rapid test" antigen, rata-rata jumlah peserta rapid test antigen sebanyak 683 orang per hari, sedangkan peserta pemeriksaan GeNose C19 mencapai 4.653 orang per hari."Penambahan stasiun yang melayani pemeriksaan GeNose C19 juga merupakan bentuk komitmen KAI untuk menyediakan layanan transportasi kereta api yang bebas dari Covid-19," kata Endra.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement