REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pejabat di situs arkeologi Pompeii di Italia mengumumkan penemuan kereta seremonial utuh, Sabtu (27/2). Penemuan ini menjadi salah satu dari beberapa penemuan penting yang dibuat di area yang sama di luar taman dekat Napoli menyusul penyelidikan atas penggalian ilegal.
Dilansir dari AP, Ahad (28/2), kereta dengan elemen besi, dekorasi perunggu dan sisa-sisa kayu termineralisasi, ditemukan di reruntuhan pemukiman di utara Pompeii, di luar tembok kota kuno. Benda ini diparkir di serambi istal tempat sisa-sisa] tiga kuda sebelumnya berada ditemukan.
Taman Arkeologi Pompeii menyebut kereta itu sebagai penemuan luar biasa. "Itu merupakan penemuan unik yang sejauh ini tidak ada bandingannya di Italia dalam kondisi pelestarian yang sangat baik," ujar lembaga tersebut.
Letusan Gunung Vesuvius pada 79 M menghancurkan Pompeii. Kereta itu selamat ketika dinding dan atap bangunannya runtuh dan tetap selamat dari penjarahan oleh pencuri barang antik modern dalam proses penggalian terowongan hingga ke situs tersebut.
Elemen besi pertama kereta itu muncul pada 7 Januari dari selimut material vulkanik yang mengisi serambi berlantai dua. Arkeolog percaya kereta itu digunakan untuk perayaan dan parade, mungkin juga untuk membawa pengantin perempuan ke rumah baru mereka.
Sementara kereta untuk kehidupan sehari-hari atau pengangkutan produk pertanian sebelumnya telah ditemukan di Pompeii, para pejabat mengatakan bahwa penemuan baru ini adalah kereta seremonial pertama yang digali secara keseluruhan. Para arkeolog tahun lalu menemukan di daerah yang sama di pinggiran Pompeii, Civita Giulian, sisa-sisa kerangka yang diyakini sebagai orang kaya dan budak laki-lakinya, berusaha melarikan diri dari kematian.
Kereta itu ditemukan di salah satu vila kuno paling penting di daerah sekitar Vesuvius, dengan pemandangan Laut Mediterania yang indah di pinggiran kota Romawi kuno. Vila itu ditemukan setelah polisi menemukan terowongan ilegal pada 2017. Dua orang yang tinggal di rumah di atas situs tersebut saat ini diadili karena diduga menggali lebih dari 80 meter terowongan di lokasi tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
