Sabtu 27 Feb 2021 15:34 WIB

Pemerintah Ceko Perketat Penguncian Wilayah

Korban tewas akibat Covid di Ceko telah meningkat menjadi 20.000 dalam lima bulan.

Kota Praha, Republiks Ceska. Ilustrasi
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Kota Praha, Republiks Ceska. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA -- Pemerintah Ceko pada Jumat (26/2) mengumumkan penguncian baru yang ketat yang membatasi pergerakan orang selama tiga minggu ke depan dan memperketat penutupan toko serta sekolah. Upaya tersebut dilakukan untuk memperlambat penyebaran cepat infeksi Covid-19. 

Negara berpenduduk 10,7 juta itu, di mana sekitar satu dari 10 telah terinfeksi pada tahun lalu, memiliki tingkat infeksi per kapita tertinggi di dunia selama seminggu terakhir, menurut situs Our World in Data, 10 kali lebih tinggi dari Jerman. Korban tewas telah meningkat menjadi 20.000 dari sekitar 600 dalam lima bulan.

Negara itu menghadapi lonjakan infeksi baru, yang dipercepat oleh varian Inggris.Jumlah pasien dalam kondisi serius. 

Beberapa rumah sakit terpaksa memindahkan pasien ratusan mil jauhnya karena kapasitas yang tidak memadai. Perdana Menteri Andrej Babis mengatakan dia ingin menghindari pemandangan yang terlihat di Italia utara, yang merupakan episentrum Eropa pada awal pandemi tahun lalu. 

"Saya mengerti ini adalah beban besar bagi semua orang, kami tidak senang tentang itu," kata Babis di Republik Ceko.

Pembatasan baru, yang berlaku mulai Senin, akan membatasi pergerakan orang hanya ke distrik asal, kecuali untuk perjalanan penting. Pemerintah juga mengurangi daftar toko penting yang tutup, misalnya toko alat tulis atau yang menjual sepatu dan pakaian anak. 

Hal itu menambah toko ritel non-esensial, restoran, pusat kebugaran, dan tempat hiburan yang hampir selalu ditutup sejak Oktober. Prasekolah akan ditutup dan siswa kelas satu dan dua akan beralih ke sekolah secara daring seperti siswa lainnya.

Babis mendesak orang-orang untuk membatasi kontak di tengah meningkatnya kelelahan dari penguncian. Ceko dikelola dengan relatif baik dibandingkan dengan beberapa negara di Eropa pada awal pandemi, ketika jalan-jalan kota sebagian besar sepi di tengah pembatasan. 

Beberapa pabrik menganggur, menyebabkan pukulan ekonomi besar-besaran.Industri tidak tersentuh dalam langkah-langkah ini meskipun perusahaan akan diminta untuk menguji pekerja dan menyediakan masker respirator.

Menteri Kesehatan Jan Blatny mengatakan infeksi harian akan naik di atas 18.000, tertinggi baru-baru ini dalam satu atau dua minggu mendatang dan tidak akan turun tanpa tindakan yang lebih ketat.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement