Sabtu 27 Feb 2021 12:34 WIB

2020, MAI Catat Penghimpunan Dana Tumbuh 21 Persen

MAI Foundation fokus perluasan digitalisasi penghimpunan dana dan pemberian manfaat

Public Expose 2021 yang mengusung tema MAIkin Digital, MAIkin Cepat, MAIkin Luas Manfaatnya MAI Foundation.Serta, serah terima Sustainability Report (SR) Tahun 2020 MAI Foundation kepada pemangku kepentingan diterima oleh Imam Nur Aziz dari Badan Wakaf Indonesia, Rahmat Syukri (Direktur Keuangan InHealt) mewakili donatur, dan Edih mewakilipenerimamanfaat.
Foto: MAI
Public Expose 2021 yang mengusung tema MAIkin Digital, MAIkin Cepat, MAIkin Luas Manfaatnya MAI Foundation.Serta, serah terima Sustainability Report (SR) Tahun 2020 MAI Foundation kepada pemangku kepentingan diterima oleh Imam Nur Aziz dari Badan Wakaf Indonesia, Rahmat Syukri (Direktur Keuangan InHealt) mewakili donatur, dan Edih mewakilipenerimamanfaat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran pandemi yang sudah hampir setahun memberikan banyak perubahan terhadap tatanan kehidupan ditengah masyarakat. Berbagai sektor kehidupan dituntut untuk bisa menyesuaikan agar bisa tetap berjalan ditengah pandemi ini.

Melalui digitalisasi, berbagai  sektor kehidupan mencoba melakukan perubahan. Salah satu sektor tersebut diantaranya adalah sektor filantropi. Seperti Mandiri Amal Insani Foundation turut melakukan improvisasi ditengah pandemi yaitu melalui perluasan digitalisasi agar bisa tetap memberikan manfaat hingga kini.

Hal itu terungkap Public Expose 2021 yang mengusung tema “MAIkin Digital, MAIkin Cepat, MAIkin Luas Manfaatnya” MAI Foundation. Strategi digitalisasi menitik beratkan kepada layanan akses digital kepada muzzaki agar mendapatkan layanan kemudahan dalam menunaikan ziswaf atau berdonasi dalam program-program MAI Foundation. 

Selain itu juga sebagai upaya dalam meningkatkan kepercayaan muzakki yang telah menyalurkan dana ZISWAF-nya bisa langsung memonitor segala kegiatan Penyaluran MAI Foundation melalui media sosial dan Website MAI Foundationagar tetapsustain. Serta tak lupa, juga memberikan layanan akses digital terhadap mustahik melalui program-program yang selama ini tengah berjalan dengan kemudahan digital. 

Selain dua hal tersebut, yang terakhir adalah memberikan akses digital kepada stakeholder khususnya masyarakat dalam hal mengakses informasi lembaga. “Ditengah pandemi ini tentunya kegiatan filantropi harus bisa menyesuaikan dengan protokol kesehatan, adapun langkah untuk mendukung hal tersebut diantaranya adalah melakukan digitalisasi untuk para muzzaki serta mustahik sebagai langkah memudahkan, dan mempercepat proses untuk memberikan serta meluaskan manfaat kepada masyarakat.” papar Tedi Nurhikmat, Ketua MAI Foundation, dalam public expose, Jumat (26/1). 

Tahun 2021 merupakan tahun ketujuh berdirinya MAI Foundation. Dimana, di tahun ketujuh ini strategi Layanan Ziswaf berbasis digital telah di implementasikan secara perlahan dalam penghimpuna MAI Foundation. 

Berdasarkan indikator CAGR (Compound Annual Growth Rate) peningkatan penghimpunan pertahun MAI Foundation kurang lebih sebesar 20 persen. Untuk pertumbuhan selama 2019 – 2020 penghimpunan tercatat mengalami peningkatan sebesar 21 persen.

Selain peningkatan penghimpunan, pada tahun 2020 pendistribusian dan pendayagunaan MAI Foundation juga mengalami peningkatan sebesar 6 persen. Adapun untuk jumlah penerima manfaat dari program yang dimiliki oleh MAI Foundation mencapai 196.794 jiwa dengan jumlah sebaran sebanyak56 persen di wilayah Jabodetabek, sedangkan lainnya berada di luar Jabodetabek dan luar negeri (Hong Kong, Malaysia, Jepang, Jerman, Selandia Baru). 

Bukti sikap konsisten MAI Foundation dalam upaya pengembangan layananan kemudahan berziswaf, pada 2021 MAI Foundation telah berhasil mempertahankan sertifikasi ISO 9001:2015. Sertifikasi tersebut merupakan standar internasional untuk meningkatkan kualitas pelayanan, memberikan pelayanan secara konsisten, disiplin, berkualitas tinggi, serta tata kelola lembaga yang lebih baik lagi, seperti halnya Visi MAI Foundation sebagai Lembaga Filantropi Islam yang modern, terpercaya, rahmatan lil ‘alamin.

“Kami meyakini, pengembangan teknologi untuk kemudahan berziswaf menjadi peluang bagi MAI Foundation untukmendorong program-program fundraising dan Landing agar mampu menjangkau semua elemen. Oleh karena itu, jika semua program dapat terlaksana dan didukung oleh banyak pihak termasuk Lembaga Filantropi Islam seperti MAI Foundation, maka tujuan memakmurkan dunia khususnya Indonesia akantercapai,” ungkap Abdul Rachman, Pembina MAI Foundation.

Selain aspek pengembangan teknologi kemudahan berziswaf, pada public expose 2021 MAI Foundation juga resmimeluncurkan Sustainability Report (SR) Tahun 2020. Serta, serah terima Sustainability Report (SR) Tahun 2020 MAI Foundation kepada pemangku kepentingan diterima oleh Imam Nur Aziz dari Badan Wakaf Indonesia, Rahmat Syukri (Direktur Keuangan InHealt) mewakili donatur, dan Edih mewakilipenerimamanfaat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement