Jumat 26 Feb 2021 14:12 WIB

Kemenag Rilis Aplikasi EMIS 4.0

Proses transformasi digital pendidikan keagamaan mulai berlangsung

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Pendidikan agama
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Pendidikan agama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses transformasi digital pendidikan keagamaan mulai berlangsung di Kementerian Agama (Kemenag). Hal ini ditandai dengan perilisan tahap pertama aplikasi Education Management Information System (EMIS) 4.0 oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kemenag di Serpong, Tangerang Selatan.

“Pengembangan EMIS ini merupakan pekerjaan besar, dan merupakan langkah awal digitalisasi pendidikan di Kementerian Agama,” ujar Plt Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana, dikutip di laman resmi Kemenag, Jumat (26/2).

EMIS merupakan Platform Sistem Pengelolaan Data Pokok Pendidikan yang dikelola oleh Kemenag. Tahap pertama rilis EMIS 4.0 ini berfokus pada migrasi data kelembagaan Madrasah.

Rohmat menyebut EMIS 4.0 ini berbeda dengan versi sebelumnya. Kepala Madrasah diberikan akses untuk melakukan konfirmasi data kelembagaan dan menjadi bagian reformasi madrasah yang sedang dilakukan Kemenag.

Saat ini, Kemenag tengah serius melakukan transformasi digital dalam berbagai layanan publik yang dimiliki. “Transformasi digital ini juga dilakukan terhadap layanan pendidikan keagamaan yang ada di bawah Kemenag,” lanjutnya.

Pengembangan EMIS merupakan bagian dari program Reformasi Madrasah yang didukung oleh Bank Dunia (World Bank). Program bertajuk Madrasah Reform Realizing Education’s Promise dan Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) ini merupakan kerjasama Kemenag dan Bank Dunia dalam upaya modernisasi tata kelola penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah di Kemenag.

Rohmat berharap, keberadaan EMIS 4.0 mampu menjadi titik pijak untuk melakukan integrasi berbagai aplikasi yang ada di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam Kemenag.

Tak hanya itu, Rohmat juga menyebut EMIS merupakan gerbang data pendidikan keagamaan Kemenag. Karenanya, ke depan EMIS tidak diperuntukkan khusus bagi satuan pendidikan Islam, tapi juga dapat dimanfaatkan oleh layanan pendidikan keagamaan lainnya.

“Saat ini diawali dengan perbaikan data di madrasah. Kemudian nanti diharapkan akan berlanjut ke pesantren, hingga nanti dapat dimanfaatkan untuk pelayanan pendidikan keagamaan lainnya, seperti data pendidikan keagamaan Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Gerbangnya nanti di EMIS,” kata dia.

Project Manager Madrasah Reform yang juga Kasubdit Kelembagaan, Abdullah Faqih, menyampaikan dalam tahap pertama ini tim pengembang EMIS 4.0 berfokus pada pengenalan migrasi data kelembagaan madrasah.

“Nanti akan ada rilis selanjutnya, seperti migrasi data siswa, data tenaga pendidik, dan sebagainya sampai aplikasi ini dapat bisa sempurna digunakan pada Grand Launching bulan Mei mendatang,” ujar Faqih.

Keberadaan EMIS 4.0 ini, menurut Faqih, merupakan upaya Kemenag untuk menghadirkan data pendidikan keagamaan yang valid, terpercaya, dan andal. Pengembangan EMIS 4.0 ini juga diharapkan akan berdampak pada peningkatan kualitas layanan pendidikan.

Saat ini pihaknya juga tengah menyiapkan pengembangan empat aplikasi lainnya dengan berbasis pada EMIS 4.0. Pihaknya berharap aplikasi ini sudah dapat digunakan pada tahun ajaran mendatang.

Keempat aplikasi tersebut adalah Rencana Kerja Anggaran Madrasah (e-RKAM), Evaluasi Diri Madrasah (EDM), Asessmen Siswa Madrasah dan Asesmen Guru dan Tenaga Kependidikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement