Kamis 25 Feb 2021 19:34 WIB

Tani Center IPB Gelar Pelatihan Menulis

Menulis siaran pers itu sama seperti menulis berita.

Tani Center IPB  University menggelar kegiatan pelatihan menulis siaran pers dengan narasumber jurnalis Republika, Mohammad Akbar, Rabu (24/2).
Foto: Dok IPB University
Tani Center IPB University menggelar kegiatan pelatihan menulis siaran pers dengan narasumber jurnalis Republika, Mohammad Akbar, Rabu (24/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Tani Center Institut Pertanian Bogor (IPB) University menggelar kegiatan pelatihan menulis siaran pers. Sebagai pengisi materi dalam kegiatan ini adalah jurnalis Republika sekaligus penulis buku Public Relations (PR) Crisis, Mohammad Akbar. “Menulis siaran pers itu sama seperti menulis berita. Dalam menulis berita harus singkat, padat, dan jelas,” kata Akbar dalam acara Pelatihan Penulisan Siaran Pers yang digelar secara virtual melalui aplikasi zoom di Bogor, Rabu (24/2). 

Akbar menjelaskan, dalam menulis siaran pers itu ada unsur penting yaitu informasi yang aktual, faktual, penting, dan menarik. Ia juga menambahkan, semakin cepat suatu siaran pers dirilis, maka nilai aktualitas berita tersebut semakin tinggi karena akan meningkatkan news value. 

“Lalu, hindari hal-hal yang tidak bisa diverifikasi. Informasi yang disampaikan dalam siaran pers harus menyangkut kepentingan umum dan memiliki tujuan yang jelas,” ujar alumnus IPB University  ini dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Lebih lanjut Akbar mengatakan dalam membuat materi siaran pers ini sebaiknya menggunakan metode penulisan piramida terbalik. Dalam hal ini, kata dia, semua informasi penting harus diletakkan pada paragraf atas yang didalamnya terkandung informasi yang memuat unsur 5W+1H.

“Bagaimana cara untuk menuliskan siaran pers yang baik? Tentu harus latihan karena menulis itu bukanlah teori, tetapi praktik,” kata Akbar. 

“Untuk memulainya dapat dilakukan dengan menulis poin-poin apa yang dibicarakan narasumber beserta datanya. Hal ini dapat memudahkan bagi pemula untuk menulis berita atau siaran pers,” lanjutnya,

Selanjutnya Akbar juga menyampaikan keinginannya untuk mendorong staf kehumasan di Tani Center IPB agar lebih sering menulis dan melatih kemampuannya dalam menulis siaran pers. 

Diharapkan melalui tulisan-tulisan tersebut, kegiatan-kegiatan yang dilakukan Tani Center IPB dapat lebih dikenal publik, terutama petani, dosen, mahasiswa, pemerintah, petani milenial, dan masyarakat umum. 

“Prinsipnya tidak ada yang salah dalam menulis, yang salah itu adalah yang tidak menulis,” ujar penyandang gelar magister Ilmu Komunikasi ini.

photo
Pelatihan menulis siaran pers yang diadakan Tani Center IPB University diikuti sebanyak 80 peserta dari berbagai kalangan.  (Foto: Dok IPB University)

Wakil Kepala Tani Center IPB Fredian Tonny Nasdian mengawali kegiatan ini dengan memberikan sambutan kepada seluruh peserta Pelatihan Penulisan Siaran Pers. “Kegiatan ini kami harapkan bisa berdampak positif untuk mengajak semua pihak, mulai dari petani hingga mahasiswa untuk memahami pentingnya media dan bagaimana menulis siaran pers,” ujarnya. 

Acara pelatihan menulis siaran pers ini diikuti sebanyak 80 peserta. Peserta berasal dari petani, mahasiswa, pendamping desa, Aparatur Sipil Negara (ASN), Tenaga Pendidikan (Tendik), Dosen, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Fresh Graduate, Job Seeker dan masyarakat umum. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement