Kamis 25 Feb 2021 17:30 WIB

Ada Diskon PPnBM, Tren Tukar Tambah Mobil akan Naik?

Diskon pajak PPnBM rencananya efektif dimulai pada Maret 2021.

Pedagang memotret mobil bekas yang dipasarkan melalui media daring di Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Jakarta, Rabu (23/9/2020). Pedagang mobil bekas setempat menolak usulan relaksasi pajak pembelian mobil baru sebesar nol persen yang diajukan Kementerian Perindustrian ke Kementerian Keuangan karena dapat menyebabkan harga mobil bekas dipasaran turun drastis.
Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Pedagang memotret mobil bekas yang dipasarkan melalui media daring di Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Jakarta, Rabu (23/9/2020). Pedagang mobil bekas setempat menolak usulan relaksasi pajak pembelian mobil baru sebesar nol persen yang diajukan Kementerian Perindustrian ke Kementerian Keuangan karena dapat menyebabkan harga mobil bekas dipasaran turun drastis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Jaringan perdagangan elektronik (e-commerce) otomotif memprediksi relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) dan regulasi relaksasi kredit mobil Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DP 0 persen akan mempengaruhi ke harga mobil bekas di pasaran. Kebijakan ini juga akan mempengaruhi konsumen dalam menentukan pembelian.

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI akan memberikan relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk industri otomotif, khususnya pembelian mobil baru, yang efektif dimulai pada Maret 2021. Insentif PPnBM untuk segmen mobil berkubikasi mesin 1.500 cc ke bawah, yakni mobil penumpang dan sedan berpenggerak dua roda (4x2).

Baca Juga

"PPnBM ini impact-nya ke kendaraan 1500cc ke bawah, dan yang miliki komponen lokal 70 persen. Untuk besarannya sendiri masih belum bisa dikonversi, impact-nya (keseluruhan) seperti apa. Banyak perkiraan hitungan kasar harga mobil, namun ini nantinya tergantung pada transaksi saat 3-6 bulan ke depan," kata CEO OLX Group Indonesia Johnny Widodo melalui jumpa pers daring, Kamis (25/2).

"Kita melihat dengan adanya orang mau beli mobil baru, biasanya mereka juga jual mobil bekas, tukar tambah. Dengan sendirinya, kondisi pasar mobil bekas akan ada orang yang jual. Yang nanti jadi perbedaan adalah market price-nya," ujarnya menambahkan.

Pemberlakukan relaksasi PPnBM itu diharapkan dapat menggairahkan industri otomotif nasional yang melibatkan banyak industri pendukung di dalamnya, serta turut mendorong penggunaan komponen dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 60-70 persen. Insentif PPnBM akan digalakkan secara bertahap dengan rincian, Tahap I Maret-Mei untuk penurunan PPnBM 100 persen, Tahap II Juni-Agustus sebesar 50 persen dan Tahap III September-November sebesar 25 persen.

SedangkanBank Indonesia (BI) memproyeksi relaksasi pelonggaran uang muka (DP) Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan otomotif akan menumbuhkan kredit konsumsi dua sektor tersebut mencapai kisaran 0,5 persen pada 2021.

Relaksasi PPnBM diperkirakan akan berpengaruh untuk mobil berusia 1-3 tahun. Selain mempengaruhi harga, relaksasi ini juga akan mempengaruhi proses pemberian keputusan (decision making) masyarakat.

"Tidak semua orang langsung beli mobil karena ada potongan harga... Konsumen akan melihat situasi pasar dulu, istilahnya, 'tahan nafas' dan melakukan riset dulu. Konsumen sekarang cerdas, mereka sudah bisa menghitung dan membandingkan," kata Johnny.

Dalam hasil riset yang dipaparkan, hal ini sejalan dengan peta gambaran peta mobil bekas selama masa pandemi. Terjadi penurunan daya beli, dan hal ini membuat sebagian masyarakat berpikir ulang dalam mengeluarkan uangnya untuk membeli mobil baru.

Namun, insentif PPnBM bakal membuat harga mobil baru terdiskon hingga puluhan juta. Johnny mengatakan, kebijakan itu mungkin akan membuat tren baru; di mana penjual mobil bekas ingin menjual kendaraan dengan harga yang sedikit lebih tinggi karena ia merasa sudah membayar PPnBM.

"Ini akan ada masa transisi dimana si penjual akan menjual di harga tinggi karena dia bayar PPnBM. Namun, di sisi calon pembeli, ia tidak bersedia membeli dengan harga tersebut. Tapi, perlu diingat bahwa ini jangka pendek. Kita harus melihat dalam 1-3 bulan pertama, seperti apa lonjakan volumenya," kata Johnny.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement