Dr Febrin mengatakan, sebagai pendamping rehabilitasi dan rekonstruksi, tim mempersiapkan sistem manajemen rehabilitasi dan rekonstruksi agar efektif dan efisien. "Selain itu kami juga mempersiapkan bahan-bahan sosialisasi terutama tentang cara assessment dan cara memperbaiki dan membangun bangunan tahan gempa, serta membuka klinik konstruksi untuk konsultasi masyarakat dalam hal konstruksi aman gempa," ujar Dr Febrin.
Direktur Pusat Studi Bencana Unand, Prof Fauzan menyampaikan rencana Tim PSB selanjutnya untuk membantu pemerintah dan masyarakat Sulawesi Barat dalam menangani kerusakan pascagempa 2021. “Ke depannya, kami akan mendampingi Tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sulawesi Barat dalam mengawasi dan memonitor pelaksanaan perbaikan dan perkuatan bangunan yang rusak, baik rumah masyarakat ataupun fasilitas publik seperti masjid, sekolah, puskesmas, dan rumah sakit. Selain itu, kami juga melayani konsultasi masyarakat tentang konstruksi bangunan aman gempa di kantor klinik konstruksi," ujar Prof Fauzan menjelaskan.
Prof Fauzan beserta Tim PSB pun berharap semoga situasi cepat kembali baik di Mamuju dan sekitarnya, serta bantuan yang diberikan oleh Tim PSB Unand dapat bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat Mamuju.
"Tim kami pun memberikan penjelasan mengenai bagaimana cara menilai kerusakan bangunan atau rumah-rumah yang terdapat gempa. Kegiatan ini bertujuan agar memberikan wawasan dan membangkitkan semangat untuk ‘kembali beraktivitas’ kepada masyarakat dan juga tim PUPR sebagai Tim Tanggap Darurat Bencana di Mamuju."