Kamis 25 Feb 2021 00:09 WIB

Sejumlah Titik Kebakaran Lahan Muncul di Riau

Wilayah yang mengalami karhutla antara lain Inhil, Inhu, Bengkalis, Siak dan Dumai.

Petani berusaha memadamkan api yang menjalar ke kebun nanas miliknya di Kecamatan Medang Kampai, Dumai, Riau, Senin (22/2/2021). Kebakaran lahan gambut seluas 11 hektar yang menjalar ke perkebunan warga tersebut disebabkan cuaca panas selama tiga pekan terakhir.
Foto: ANTARA/Aswaddy Hamid
Petani berusaha memadamkan api yang menjalar ke kebun nanas miliknya di Kecamatan Medang Kampai, Dumai, Riau, Senin (22/2/2021). Kebakaran lahan gambut seluas 11 hektar yang menjalar ke perkebunan warga tersebut disebabkan cuaca panas selama tiga pekan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, RIAU -- Petugas gabungan berjibaku memadamkan api dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah lokasi di Riau. Wilayah yang mengalami karhutla antara lain Kabupaten Inderagiri Hilir, Inderagiri Hulu, Bengaklis, Siak, dan di Kota Dumai.

"Ada beberapa titik api akibat kebakaran lahan yang hingga saat ini apinya masih dalam proses pemadaman oleh petugas gabungan," kata Koordinator Wilayah (Korwil) Manggala Agni Provinsi Riau, Edwin Putra, di Pekanbaru, Rabu (24/2).

Baca Juga

Dia mengatakan, sejumlah titik api tersebut muncul di Desa Kempas, Kecamatan Pekan Tua, Kabupaten Indragiri Hilir, Kuala Cenaku dan Kuala Maya, Kabupaten Indragiri Hulu,Rupat, Bukit Batu Tanjung Uban, Kabupaten Bengkalis, Bunsurdan Mengkapan, Kabupaten Siak, Mundam, Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai.

"Di Lubuk Gaung ini pernah kebakaran hebat di tahun 2019 dan kini terulang lagi, akibatnya sekarang petugas sedang bekerja keras untuk melakukan proses pemadaman, selanjutnya akan kembali melakukan rapat evaluasi, kalau memang dibutuhkan tambahan kekuatan kita akan tambah regu ke sana," katanya.

Edwin mengungkapkan, cuaca panas yang saat ini terjadi di Riau telah mengakibatkan kebakaran lahan dengan cepat meluas. Petugas harus berjibaku memadamkan api agar tidak terus menjalar.

"Ada beberapa daerah yang sudah lima sampai seminggu ini tidak hujan, jadi lahannya kering, sehingga api tidak hanya terlihat di atas, tapi sudah masuk ke bawah gambut, baranya terus menjalar, ini yang membutuh waktu untuk proses pemadamannya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement