Pemerintah Perlu Tindak Tegas para Pembakar Hutan dan Lahan

Masyarakat di wilayah terdampak karhutla juga perlu meningkatkan kewaspadaan.

Rabu , 24 Feb 2021, 06:29 WIB
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Azis Syamsuddin
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Azis Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyoroti soal ancaman kebakaran hutan di masa mendatang, Azis meminta pemerintah memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang dengan sengaja merusak hutan. Dia juga mengimbau masyarakat di wilayah terdampak karhutla untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi sebaran asap yang meluas. 

"Sanksi tegas pengusaha atau perseorangan yang sengaja membuka lahan melalui cara membakar," kata Azis dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/2). 

Baca Juga

Azis mendorong pemerintah melakukan kajian dan merancang upaya-upaya untuk mencegah terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Ia mengatakan, titik api saat ini sudah ada di sebagian wilayah Pulau Sumatra seperti di wilayah Riau dan Sumbar. 

"Upayakan pemadaman di titik-titik yang terjadi karhutla guna menghindari wilayah yang terdampak kebakaran semakin meluas oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan melibatkan Polisi Hutan serta TNI," ujarnya.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar tersebut itu juga meminta pemerintah untuk melakukan modifikasi cuaca dengan menciptakan hujan buatan dalam operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) guna mempercepat proses pemadaman lahan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Oleh karenanya, ke depan perlu dilakukan upaya-upaya mitigasi risiko dan solusi penanganan oleh KLHK bersama Pemda dan BPBD untuk lebih meningkatkan dan mengintensifkan pengendalian dan pencegahan karhutla dengan meningkatkan patroli untuk mengawasi adanya titik api.

"Sosialisasikan pencegahan karhutla kepada masyarakat, menggerakkan posko-posko pengendalian karhutla, mengkoordinir potensi daerah serta meningkatkan koordinasi antar pihak terkait. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk selalu menginformasikan keadaan dan kondisi cuaca, terutama sebaran asap dari titik-titik api di sejumlah wilayah yang terjadi karhutla," ungkapnya.