Selasa 23 Feb 2021 17:45 WIB

PSBM di Bandung Diklaim Tekan Penyebaran Covid-19

Kasus positif Covid-19 di Kecamatan Rancasari sempat menyentuh angka 93 kasus.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Warga menyemprotkan cairan disinfektan di area permukiman warga di Derwati, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Senin (22/2). Pemerintah Kota Bandung secara resmi mengeluarkan surat keputusan (SK) pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Coblong sebanyak enam rukun warga (RW) dan Kecamatan Rancasari sebanyak delapan rukun warga (RW). Pemberlakuan PSBM tersebut sebagai upaya menekan laju kasus serta mencegah penyebaran Covid-19 di tingkat kelurahan. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga menyemprotkan cairan disinfektan di area permukiman warga di Derwati, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Senin (22/2). Pemerintah Kota Bandung secara resmi mengeluarkan surat keputusan (SK) pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Coblong sebanyak enam rukun warga (RW) dan Kecamatan Rancasari sebanyak delapan rukun warga (RW). Pemberlakuan PSBM tersebut sebagai upaya menekan laju kasus serta mencegah penyebaran Covid-19 di tingkat kelurahan. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) skala RT dan RW di Kecamatan Rancasari, Kota Bandung diklaim mampu menekan penyebaran Covid-19. Pada awal Maret mendatang diharapkan kasus positif aktif dapat terus semakin menurun dan masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Camat Rancasari, Hamdani mengatakan kasus positif Covid-19 di Kecamatan Rancasari sempat menyentuh angka 93 kasus. Oleh karena itu, pihaknya memberlakukan PSBM di 8 RT pada 3 RW di Kelurahan Cipamokolan, 3 RT pada 1 RW di Manjahlega, 5 RT pada 2 RW di Derwati dan 6 RT dan 2 RW di Mekarjaya.

"Rata-rata yang diterapkan RW yang positif diatas 5 sampai 7 kasus," ujarnya saat dihubungi, Selasa (23/2). Kebijakan PSBM yang dilakukan yaitu penutupan akses jalan di wilayah tersebut dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar agar tidak mengasingkan pasien Covid-19.

"Kita tekankan pembatasan pergerakan masyarakat, kita batasi kegiatan sosial ya," katanya. Ia menuturkan, warga yang memiliki gejala dirujuk ke rumah sakit untuk di rawat sedangkan mereka yang tidak memiliki gejala melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Yang suspect, kontak erat kita batasi pergerakan supaya tidak menularkan ke yang lain," katanya. Ia menuturkan, pihaknya selalu memantau kondisi warga yang sedang melakukan isolasi mandiri termasuk berkoordinasi dengan puskesmas.

Terkait dengan kebutuhan sehari-hari warga yang isolasi mandiri, Hamdani mengatakan warga setempat bergotong royong menyuplai makanan dan bagi masyarakat yang berpenghasilan besar terlebih dahulu akan ditalangi.

Sejak satu pekan terakhir, ia mengatakan sudah banyak warga yang dinyatakan sembuh. Mereka yang sudah sembuh diminta untuk tetap berada di rumah menjaga kondisi badan."Alhamdulillah sampai hari ini tidak ada keluhan," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement