Selasa 23 Feb 2021 15:00 WIB

Warga yang Mengungsi Akibat Banjir Jalani Tes Covid-19

Warga di tempat pengungsian diimbau tetap menjalankan protokol kesehatan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga terdampak banjir mengungsi di gedung olahraga, Total Persada, Periuk, Kota Tangerang, Banten, Senin (22/2/2021). Banjir setinggi 2,5 meter di kawasan tersebut mengakibatkan sebanyak 800 kepala keluarga terpaksa mengungsi di posko pengungsian.
Foto: ANTARA/Fauzan
Warga terdampak banjir mengungsi di gedung olahraga, Total Persada, Periuk, Kota Tangerang, Banten, Senin (22/2/2021). Banjir setinggi 2,5 meter di kawasan tersebut mengakibatkan sebanyak 800 kepala keluarga terpaksa mengungsi di posko pengungsian.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Tangerang sejak Sabtu (20/2) mengakibatkan warga di wilayah tersebut mengungsi ke tempat pengungsian sementara. Kondisi para warga yang mengungsi tersebut memunculkan kekhawatiran adanya klaster baru Covid-19, mengingat pandemi masih berlangsung.  

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi mengimbau masyarakat yang berada di tempat pengungsian sementara untuk tetap menjalankan protokol kesehatan agar tidak menimbulkan klaster baru Covid-19, yakni klaster banjir. Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya melakukan swab rapid antigen Covid-19 di pengungsian.

“Pengecekan dikhususkan bagi pengungsi yang bergejala agar dapat dilakukan pemisahan, isolasi mandiri di rumah isolasi terkonsentrasi atau RIT juga berkoordinasi dengan pihak wilayah,” ujar Liza dalam keterangannya, dikutip Selasa (23/2).

Salah satu tempat pengungsian yang menjadi lokasi testing adalah daerah Ciledug Indah di Kecamatan Pedurenan. Wilayah tersebut sebelumnya dikabarkan dilanda banjir yang terbilang besar dan membuat warga yang diperkirakan mencapai ribuan orang terdampak.

Liza menambahkan, petugas kesehatan di lokasi pengungsian secara terus-menerus melakukan edukasi penggunaan masker, termasuk membagikan masker kepada para pengungsi. Dia meminta masyarakat dapat saling menjaga di situasi pandemi yang disertai dengan musibah banjir seperti saat ini.

Baca juga : Ini yang Terjadi Jika Tolak Kebijakan Privasi Baru WhatsApp

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement