Selasa 23 Feb 2021 14:59 WIB

TNI AU, BPPT, dan BNPB Modifikasi Cuaca Cegah Banjir

Pesawat CN-295 tabur delapan konsul 2,4 ton garam agar di Jabodetabek tak hujan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama (Marsma) Indan Gilang Buldansyah.
Foto: @lanud_smo
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama (Marsma) Indan Gilang Buldansyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesai Angkatan Udara (TNI AU) bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan modifikasi cuaca untuk mengurangi risiko banjir di Ibu Kota.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama (Marsma) Indan Gilang Buldansyah, mengatakan, TNI AU menerbangkan pesawat untuk melaksanakan penyemaian awan melalui operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. TMC dilaksanakan menggunakan pesawat CN-295 A-2901 Skadron Udara (Skadud) 2 Lanud Halim Perdanakusuma.

"Modifikasi cuaca ini sudah berlangsung sejak Ahad (21/2) hingga Selasa ini. Ini sebagai upaya mengurangi risiko banjir di Jakarta," tutur Indan di Jakarta, Selasa.

Pada Senin (22/2), TNI AU menerbangkan pesawat CN-295 A-2901 dari Skadud 2 Lanud Halim Perdanakusuma yang diterbangkan oleh Kapten Pnb Riyo dan Kapten Pnb Iskandar mengangkut delapan konsul atau tabung dengan total garam berjumlah 2,4 ton. Garam itu ditaburkan agar tidak turun hujan di Jabodetabek.

Pada ketinggian 10 ribu sampai dengan 12 ribu, pesawat CN-295 menabur garam di awan yang berpotensi hujan di daerah Selat Sunda, Ujung Kulon, dan Lampung Timur. Sehingga hujan tidak masuk ke daerah Jabodetabek. Melalui modifikasi cuaca diharapkan dapat mengurangi risiko banjir seperti yang terjadi di Jabodetabek pada awal tahun ini.

Baca juga : PNS Terdampak Banjir Boleh Ajukan Cuti Hingga Satu Bulan

"Personel dan pesawat TNI AU akan disiagakan untuk melakukan modifikasi cuaca selama diprakirakan terjadi hujan di Jakarta dan sekitarnya," ujar Indan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement