Selasa 23 Feb 2021 12:23 WIB

AS Berduka, 500 Ribu Orang Meninggal Terpapar Covid

Biden meminta warga AS bersatu dalam menghadapi pandemi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
 Presiden AS Joe Biden berbicara tentang tanggapan Covid-19 pemerintahannya di Ruang Makan Negara Gedung Putih di Washington, DC, AS, pada 21 Januari 2021. Biden dalam hari penuh pertamanya di kantor berencana untuk mengeluarkan serangkaian perintah eksekutif untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang mengamuk untuk dengan cepat membalikkan atau memperbarui banyak kebijakan pendahulunya yang paling banyak dikritik.
Foto: EPA-EFE/Al Drago
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang tanggapan Covid-19 pemerintahannya di Ruang Makan Negara Gedung Putih di Washington, DC, AS, pada 21 Januari 2021. Biden dalam hari penuh pertamanya di kantor berencana untuk mengeluarkan serangkaian perintah eksekutif untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang mengamuk untuk dengan cepat membalikkan atau memperbarui banyak kebijakan pendahulunya yang paling banyak dikritik.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menggelar upacara perkabungan di Gedung Putih pada Senin (22/2) petang. Hal itu dilakukan untuk menandai jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di sana yang telah menembus 500 ribu jiwa.

Barisan lilin dinyalakan di halaman selatan Gedung Putih. Selain Biden dan istrinya Jill, Wakil Presiden AS Kamala Harris turut menghadiri upacara perkabungan bersama suaminya Doug Emhoff. Mengheningkan cipta dilangsungkan untuk para korban.

Baca Juga

“Saya tahu bagaimana rasanya. Saya meminta semua warga Amerika untuk mengingat, mengingat mereka yang meninggal dan yang mereka tinggalkan,” kata Biden dalam pidatonya.

Dia meminta warga tetap AS bersatu dalam menghadapi pandemi. Sebab peningkatan jumlah korban meninggal akibat Covid-19 tak bisa dibiarkan terus terjadi. “Kita harus mengakhiri politik dan disinformasi yang memecah keluarga, komunitas. Kita harus berjuang bersama sebagai satu orang, sebagai AS,” ujar Biden.

Biden mengimbau agar warga tetap mematuhi protokol kesehatan. “Tetap waspada, jaga jarak sosial, kenakan masker, dan ikuti vaksinasi,” ucapnya.

Berdasarkan data John Hopkins University, sebanyak 500.159 warga AS telah meninggal akibat Covid-19. Lima negara bagian yang mencatatkan kematian terbanyak adalah Kalifornia (49.444 jiwa), New York (46.924 jiwa), Texas (42.297 jiwa), Florida (30.065 jiwa), dan Pennsylvania (23.580 jiwa).

 Sementara total kasus yang telah tercatat di sana melampaui 28 juta. AS masih menjadi negara dengan total kasus dan kematian terbanyak di dunia.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement