Selasa 23 Feb 2021 08:39 WIB

Unej Ciptakan Robot Tono dan Tini Dampingi Anak Autis

Robot karya Khoirul Anam ini bisa mendampingi anak berkebutuhan khusus saat belajar.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Robot Tono dan Tini karya dosen dan mahasiswa Universitas Jember.
Foto: Dok Unej
Robot Tono dan Tini karya dosen dan mahasiswa Universitas Jember.

REPUBLIKA.CO.ID,  JEMBER -- Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) memproyeksikan robot Tono dan Tini yang sudah sukses mewakili kehadiran calon wisudawan saat yudisium untuk mendampingi anak berkebutuhan khusus atau anak dengan sindrom autis dalam belajar.

"Kami mendesain robot Tono dan Tini agar bisa menjalankan banyak tugas, termasuk mendampingi anak berkebutuhan khusus dalam belajar," kata dosen yang membina Tim Robotika Fakultas Teknik Unej, Khoirul Anam saat ditemui di lokasi workshop UKM Robotika Unej, Kabupaten Jember, Senin (22/2).

Dalam beberapa kajian kesehatan disebutkan, lanjut dia, anak autis sulit bersosialisasi dengan orang sekitarnya, termasuk guru. Hal itu karena mereka seolah-olah memiliki dunianya sendiri.

"Kehadiran robot diharapkan menjadi kawan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Nanti robot Tono dan Tini bisa diprogram mengajari anak berkebutuhan khusus seperti mengenal kata dan mengajarkan gerakan sederhana," tutur Khoirul.

Dosen Program Studi Teknik Elektro Unej itu bersama kolega dan mahasiswanya telah mendesain dan mengembangkan beberapa robot lain, khususnya robot yang bertugas di dunia kesehatan. "Di antaranya robot eksoskeleton berbentuk tangan untuk membantu pasien stroke menjalani rehabilitasi, dan kursi roda cerdas yang bisa digerakkan hanya dengan gerakan kepala pemakainya," kata Khoirul.

Pada masa pandemi Covid-19, Khoirul Anam dan kawan-kawan membuat robot penyemprot cairan disinfektan, robot disinfektan dengan lampu sinar UV, dan beberapa robot lainnya. Khoirul menyebut, khusus untuk robot pembantu rehabilitasi pasien stroke masih berfokus pada robot rehabilitasi tangan pasien yang lumpuh. Bentuknya bisa berupa robot eksoskeleton atau sarung tangan pintar.

"Satu lagi yang masih dalam taraf pengembangan adalah robot yang bisa mendeteksi kelenturan otot tangan pasien stroke," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement