Senin 22 Feb 2021 12:50 WIB

Kadisdik: Awasi Penggunaan Gadget pada Anak

Anak-anak berpotensi semakin kecanduan gawai selama pandemi.

Rep: Eva Rianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Anak menggunakan ponselnya.
Foto: Pixabay
Anak menggunakan ponselnya.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan Taryono meminta orang tua siswa lebih mengawasi anak-anaknya selama menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar online. Pasalnya, muncul sejumlah masalah. Di antaranya terdistraksinya pemanfaatan gadget pada anak yang dominan bukan digunakan untuk kegiatan belajar daring.

"Belajar kan sudah dengan jam-jam tertentu. Selebihnya orang tua lebih mengawasi dan lebih memperhatikan pemanfaatan gadget agar lebih bermanfaat untuk belajar bukan digunakan hal lain," ujar Taryono kepada Republika.co.id di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan, Senin (22/2).

Dia mengakui, selama masa pandemi Covid-19, orang tua dari anak-anak didik memiliki tugas lebih besar dalam mendidik dan membimbing anak-anaknya. Selain mengawasi kegiatan belajar daring, orang tua juga bertugas memastikan bahwa perkembangan mental anak di rumah baik, seperti tidak terjadi bullying dan kekerasan pada anak.

Di samping itu juga, orang tua juga harus mengawasi anak-anak mereka agar membatasi berkeliaran di luar rumah.

"Tugas orang tua pada saat pandemi Covid-19 memang berlipat-lipat dibandingkan dengan pada saat normal. Tapi ini maklum agar bersabar semua karena memang saat ini pandemi," terangnya.

Diketahui, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan survei kepada 25.164 anak di 34 provinsi terkait kebiasaan anak selama pandemi. Hasilnya memang ada penurunan produktivitas anak. Hasil survei tersebut mengindikasikan adanya potensi anak-anak semakin kecanduan gawai selama pandemi.

"Anak mengakui aktivitasnya kurang produktif, di antaranya nonton TV, tidur, nonton Youtube, main game, bermedia sosial," kata Wakil Ketua KPAI, Rita Pranawati.

KPAI juga mendata bahwa sebanyak 79 persen anak tidak memiliki aturan penggunaan gawai. Hal ini berarti mereka bisa bermain dengan gawai mereka dengan bebas tanpa aturan yang dibuat oleh orang tuanya.

Berdasarkan catatan KPAI, rata-rata penggunaan gawai per harinya setiap anak di atas 1 jam. Adapun persentase anak menggunakan gawai di luar untuk belajar adalah 1-2 jam per hari sekitar 36,5 persen, 2-5 jam per hari sekitar 34,8 persen, dan lebih dari 5 jam per hari sekitar 25,4 persen.

Lebih detail, anak-anak kebanyakan menggunakan gawai untuk chatting bersama teman-temannya dan menonton Youtube, yaitu masing-masing 52 persen. Sementara itu, 42 persen anak juga menggunakan gawai mereka untuk bersosial media.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement