Jumat 19 Feb 2021 19:40 WIB

Petugas Gabungan Gelar Tes Cepat Pengungsi Banjir Cipinang

Seluruh pengungsi wajib ikut dalam layanan tes cepat antigen untuk mencegah penularan

Personel TNI AU membawa perahu karet menyusuri permukiman warga di RW 03 dan RW 04, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur yang terendam banjir pada Jumat (20/2).
Foto: Pen Halim
Personel TNI AU membawa perahu karet menyusuri permukiman warga di RW 03 dan RW 04, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur yang terendam banjir pada Jumat (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas gabungan dari unsur TNI, Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar tes cepat antigen kepada puluhan korban banjir di pengungsian Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Jumat (19/2).

"Di sini kita melakukan pelayanan protokol kesehatan untuk menghindari klaster baru COVID-19 di tempat pengungsian. Dari tim kedokteran Polri dan pemerintah melakukan tes cepat antigen agar tidak jadi klaster baru," kata Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan saat meninjau lokasi pengungsian di Aula Gedung Universitas Borobudur Jakarta.

Berdasarkan laporan petugas kelurahan setempat diinformasikan jumlah korban banjir yang mengungsi mencapai 60 orang yang berasal dari RW 04 Cipinang Melayu. Menurut Erwin, seluruh pengungsi diwajibkan ikut dalam layanan tes cepat antigen secara gratis untuk mendeteksi secara dini potensi penularan Covid-19.

Satu per satu warga dari kalangan dewasa manula hingga anak-anak menjalani tes cepat antigen pada meja pelayanan yang disediakan oleh aparatur kelurahan setempat. Sejumlah petugas medis melayani korban banjir menggunakan alat perlindungan diri (APD) berupa pakaian hazmat, sarung tangan hingga masker.

Petugas membagi lokasi pengungsian menjadi enam posko terpisah agar tidak terjadi kerumunan orang. Petugas juga menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi pengungsian korban banjir.

"Kita khawatir ada penularan baru, kalau ada yang positif, kita pisahkan sejak awal. Kita juga siaga sejak semalam sampai dua hari ke depan karena sampai tanggal 20 Februari 2021 diprediksi masih terjadi cuaca ekstrem," katanya.

Permukiman penduduk di Cipinang Melayu terendam banjir dengan ketinggian berkisar satu meter lebih akibat dampak hujan deras dan limpasan dari Kali Sunter sejak pukul 04.00 WIB.

Ketua RW 04 Cipinang Melayu, Irwan Kurniadi, mengatakan terdapat satu orang korban banjir yang saat ini menjalani isolasi mandiri di lantai dua rumahnya. "Ada salah satu warga kena Covid-19, dia laki-laki umur 30 tahun, dia sudah diungsikan di lantai dua. Dia isolasi mandiri dan dipantau oleh Gugus Tugas Covid-19 untuk memastikan kebutuhannya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement