Jumat 19 Feb 2021 18:23 WIB

Warga Terdampak Pergerakan Tanah Menanti Kepastian

Tim PVMBG menjanjikan akan datang pada 15 Februari, namun hingga kini belum datang

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah warga terdampak pergerakan tanah di Desa Bojongsari, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, masih mengungsi akibat pergerakan tanah yang terjadi di wilayah itu. Rumah mereka mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah tersebut.
Foto: Bayu Adji P
Sejumlah warga terdampak pergerakan tanah di Desa Bojongsari, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, masih mengungsi akibat pergerakan tanah yang terjadi di wilayah itu. Rumah mereka mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Sejumlah warga terdampak pergerakan tanah di Desa Bojongsari, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, masih mengungsi akibat pergerakan tanah yang terjadi di wilayah itu. Rumah mereka mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah tersebut.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Irwan mengatakan, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melakukan kajian di wilayah itu. Menurut dia, tim PVMBG menjanjikan akan datang pada 15 Februari. Namun, hingga saat ini belum ada tim yang melakukan kajian."Sampai sekarang sudah tanggal 19 belum hadir juga," kata dia saat dihubungi Republika, Jumat (19/2). 

Alhasil, warga yang rumahnya terdampak masih mengungsi. Menurut dia, warga kebanyakan mengungsi di rumah tetangga dan kerabatnya yang dinilai aman."Ya sekarang masih menunggu," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Desa Bojongsari, Ubad Badruzaman mengatakan, pergerakan tanah masih terus terjadi. Masyarakat juga khawatir pergerakan tanah itu akan membuat rumah mereka ambruk. Karenanya, ketika malam hari, warga yang rumahnya sudah rusak berat akibat pergerakan tanah yang terjadi, memilih mengungsi.

Menurut dia, masyarakat sangat menanti kepastian kelayakan lahan permukiman mereka. "Kemarin juga warga nanya terus. Tapi saya kan tidak bisa memastikan layak atau tidaknya," kata dia.

Berdasarkan data pemerintah desa setempat, setidaknya terdapat 30 rumah yang mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah yang terjadi di wilayah itu. Sementara rumah yang terdampak lebih banyak lagi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement