Kamis 18 Feb 2021 08:21 WIB

Boeing Keluarkan Peringatan Penerbangan

Boeing mengingatkan pilot untuk memastikan keadaan pesawat sebelum terbang.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Boeing (Ilustrasi)
Foto: VOA
Boeing (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Boeing menerbitkan buletin teknis kapada maskapai penerbangan. Dalam buletin tersebut, Boeing mengingatkan pilot untuk memastikan dan memantau dengan cermat keadaan pesawat dan jalur penerbangan sebelum menerbangkan pesawat.

Dikutip dari Reuters, Kamis (18/2) peringatan tersebut dikeluarkan untuk mencegah hilangnya kendali dalam penerbangan. Buletin tersebut juga diterbitkan setelah Indonesia mengeluarkan laporan awal tentang kecelakaan pesawat Sriwijaya Air nomor registrasi PK-CLC yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021 dan menewaskan 62 orang di pesawat Boeing 737-500.

Baca Juga

Meskipun begitu, buletin teknis tersebut diterbitkan tidak terkait dengan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air. Buletin tersebut juga mencakup model pesawat Boeing lainnya.

Boeing memastikan secara berkala mengeluarkan pengingat semacam itu. Boeing memastikan secara teratur berkomunikasi dengan maskapai yang menggunakan pesawatnyaagar dapat mengoperasikan pesawat dengan aman dan percaya diri.

“Dalam koordinasi yang erat dengan otoritas investigasi dan regulator, komunikasi terbaru ini memperkuat pentingnya panduan dan pelatihan di seluruh industri dan Boeing tentang pencegahan dan pemulihan gangguan pesawat,” tulis pernyataan Boeing.

Menurut analisis keselamatan seluruh industri yang dikeluarkan oleh Airbus SE pada tahun lalu, kehilangan kendali dalam penerbangan merupakan kategori terbesar. Faktor tersebut dianggap 33 persen dari semua kecelakaan sejak dimulainya era pesawat jet.

Hanya saja, pakar keselamatan memperingatkan terlalu dini untuk mengatakan apa yang menyebabkan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. Sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh serangkaian faktor yang terpisah.

Dalam laporan awal kecelakaan Sriwijaya Air menemukan pesawat tersebut mengalami ketidakseimbangan dalam dorongan mesin. Ketika pesawat mencapai 8.150 kaki setelah lepas landas, tuas throttle mesin kiri bergerak ke belakang sementara tuas kanan tetap di posisi semula. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement