Rabu 17 Feb 2021 22:38 WIB

Kekebalan Komunitas Bakal Pulihkan Sektor Pariwisata

Harapannya agar kekebalan komunitas dapat direalisasikan dengan cepat.

Kekebalan Komunitas Bakal Pulihkan Sektor Pariwisata (ilustrasi).
Foto: ANTARA /Nyoman Hendra Wibowo
Kekebalan Komunitas Bakal Pulihkan Sektor Pariwisata (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyatakan bahwa herd immunity atau kekebalan komunitas akan memulihkan kinerja sektor pariwisatabila telah tercipta di berbagai destinasi wisata populer seperti di Bali.

"Ketika Bali sudah bisa fokus vaksin yang membentuk herd immunity, kemudian Indonesia dinyatakan sebagai negara yang bisa mengendalikan COVID-19, dipastikan bahwa wisatawan akan kembali segera datang," kata Herman Khaeron dalam rilis di Jakarta, Rabu (17/2).

Herman menekankan pentingnya pemanfaatan vaksin COVID-19 yang kemudian dapat membentuk kekebalan komunitas terhadap kondisi pandemi ini. Kemudian, politisi Partai Demokrat itu juga mengutarakan harapannya agar kekebalan komunitas dapat direalisasikan dengan cepat.

Penanganan COVID-19 ini melalui vaksin, lanjutnya, khususnya Bali bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk kembali berkunjung.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho mengutarakan harapannya agar pemerintah pusat dapat memberikan bantuan pendanaan proyek infrastruktur dalam pemeliharaan dan pengembangan desa wisata di Bali.

"Tentunya infrastruktur yang sifatnya padat karya, yang dapat menyerap tenaga kerja di masyarakat, sehingga mereka bisa tetap bekerja di tengah kondisi pandemi COVID-19," kata Trisno Nugroho di Denpasar, Jumat (5/2).

Proyek infrastruktur di desa wisata yang dimaksud seperti akses untuk jalan kaki, saluran air, tempat cuci tangan hingga sarana ticketing.

Menurut Trisno, pengembangan desa wisata setidaknya mempertimbangkan tiga hal, yaitu aspek 3A dan 2P yaitu Accessibility (akses pedestrian atau saluran air), Amenities (fasilitas toilet), dan Attractiveness (atraksi seni oleh sanggar atau komunitas setempat).

Sedangkan 2P itu yakni People (SDM harus dilatih soal CHSE) dan Promotion (promosi lewat sosial media). "Kedua, dengan adanya pandemi COVID-19, perlu diperhatikan implementasi aspek CHSE yaitu kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan," ujar Trisno

Ketiga, perlu didukung dengan integrasi digitalisasi, termasuk dalam sistem pembayaran (ticketing dengan QRIS) dan pendataan pengunjung.

Trisno berpandangan, dengan sejumlah upaya tersebut, Bali tetap dapat memelihara desa wisata yang dimiliki, yang hingga saat ini jumlahnya sudah sekitar 155 desa, tersebar di sembilan kabupaten/kota di Bali.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement