Selasa 16 Feb 2021 21:23 WIB

FEB UMB Gelar Webinar Pengabdian Masyarakat tentang UMKM

Narasumber webinar menekankan pentingnya membuat laporan keuangan untuk pelaku UMKM.

Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Mercu Buana Gelar Webinar Pengabdian Masyarakat, Selasa (16/2).
Foto: Istimewa
Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Mercu Buana Gelar Webinar Pengabdian Masyarakat, Selasa (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu bentuk tanggung jawab sosial (social responsibility) dunia pendidikan adalah mengaplikasikan ilmu yang dipelajari di kampus bisa diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Itulah yang coba diimplementasikan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta dengan menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara daring melalui webinar yang diikuti oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Acara ini dihadiri juga oleh Hj. Rusmini selaku Lurah Srengseng, Zaenudin, S.Pd, M.A.P. selaku Plt Lurah Meruya Selatan, Dr Harnovinsah selaku Dekan FEB Universitas Mercu Buana dan Dr. Inge Hutagalung, M.Si. selaku Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat Universitas Mercu Buana.

Berdasarkan rilis yang diterima Selasa (16/2), webinar yang diselenggarakan pada Rabu (3/2) lalu mengangkat tema “Keberlanjutan Bisnis Melalui Good Governance Di Sektor UMKM dan Koperasi". Webinar ini diikuti sekitar 120 peserta yang terdiri dari para ibu anggota PKK dan Karang Taruna khususnya di Kelurahan Meruya Selatan dan Kelurahan Srengseng di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

Bertindak selaku narasumber pertama yaitu Rona Tumiur Mauli Carolin, S.E.,M.M.,CMA dengan menyampaikan materi mengenai Pembentukan dan Tata Kelola Koperasi. Dalam paparannya Rona menyebutkan Koperasi merupakan lembaga penggerak ekonomi yang sangat cocok diterapkan di Indonesia. Saat ini Koperasi menjadi wadah tempat berkumpulnya anggota yang memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan taraf hidup adil dan makmur.

"Jadi tidak mengherankan jika sekarang banyak anak muda yang merintis koperasi dalam berbagai bentuk ekonomi kreatif. Contohnya seperti koperasi film dan komunitas kreatif

seperti Kabelan Coop di Desa Sukomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal," kata Rona.

Lebih jauh Rona juga memaparkan aspek-aspek hukum bagi sebuah lembaga koperasi, persyaratan permohonan pengesahan akta pendirian badan hukum koperasi, proses

pengesahan badan hukum koperasi, persyaratan koperasi simpan pinjam, pengelolaan koperasi, dan pengukuran kinerja koperasi.

Narasumber kedua, H. Sabarudin Muslim, S.E.,M.Si. menyampaikan materi mengenai akuntansi untuk Koperasi. Sabarudin menekankan pentingnya akuntansi koperasi, karakteristik laporan keuangan koperasi, dasar menyusun laporan keuangan koperasi bersifat aktual kecuali laporan arus kas.

Bertindak sebagai narasumber ketiga adalah Nurul  Hidayah, S.E.,M.Si.CMA yang menyampaikan materi mengenai Pencatatan Transaksi Akuntansi UMKM Menggunakan aplikasi ponsel.

Menurut Nurul, saat ini masih banyak pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tidak mengetahui pembuatan laporan keuangan. Padahal laporan keuangan adalah salah satu indikator kinerja usaha.

"Diharapkan penggunaan aplikasi ponsel yang bernama akuntansi UKM Money Manager dapat membantu pelaku UMKM dalam membuat laporan keuangan dari pencatatan aktivitas usahanya sehari-hari," kata Nurul.

Sementara Dra. Muti’ah, M.Si yang menjadi narasumber terakhir menyampaikan materi mengenai pembukuan sederhana untuk menciptakan UMKM tertib dalam pelaporan

keuangan sebagai dasar untuk menghitung pajak UMKM.

Dipaparkan Muti'ah, wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib Pajak Badan di Indonesia wajib menyelenggarakan pembukuan. Oleh karena itu UMKM diharapkan dapat melakukan pencatatan transaksi hasil usaha dan membuatkan pembukuan sendiri. Untuk mendukung iklim usaha UMKM pemerintah juga menurunkan tarif pajak PPh Final dari yang semula 1 persen menjadi 0,5 persen berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2018.

Melalui kegiatan webinar tersebut juga diungkapkan bahwa saat ini dibutuhkan wadah untuk menampung produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah terutama yang berada di sekitar Universitas Mercu Buana.

Selain itu para peserta juga tertarik dengan bahasan pembuatan laporan keuangan koperasi, prosedur pencatatan transaksi-transaksi ke dalam aplikasi akuntansi UKM dimana hasil akhirnya berupa laporan keuangan dan aturan perpajakan untuk UMKM.

Kegiatan ini mendapat respons positif dan sangat baik dari para peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada narasumber Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Jakarta.

Para peserta umumnya mengharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi pelaku UMKM dan Koperasi menjadi  lebih baik dan dapat juga membantu usahanya menjadi efektif dan efesien terutama di masa pandemi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement