Senin 15 Feb 2021 06:13 WIB

BKPM: Tiga Perusahaan Besar berinvestasi di KIT Batang

Salah satu perusahaan yang berinvestasi di KIT Batang adalah LG.

Kepala Badan Koordinas Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (keempat kiri) didampingi Bupati Batang Wihaji (kedua kanan) meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Ketanggan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Ahad (14/2/2021). Pada kunjungan tersebut, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menargetkan pada Mei 2021 pembangunan seluruh infrastruktur tahap pertama dengan luas 450 hektare yang terbagi menjadi tiga zona dapat selesai 100 persen.
Foto: Harviyan Perdana Putra/ANTARA
Kepala Badan Koordinas Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (keempat kiri) didampingi Bupati Batang Wihaji (kedua kanan) meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Ketanggan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Ahad (14/2/2021). Pada kunjungan tersebut, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menargetkan pada Mei 2021 pembangunan seluruh infrastruktur tahap pertama dengan luas 450 hektare yang terbagi menjadi tiga zona dapat selesai 100 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa sudah ada 3 perusahaan besar yang mengisi "Grand Batang City" Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah. Ketiga perusahaan tersebut yaitu LG, KCC Glass, dan Wavin.

"Khusus untuk LG yang akan berinvestasi sebesar Rp 142 triliun bergerak pada industri baterai yang akan paralel dengan investasi smelter nikel di Maluku Utara," katanya di Batang, Ahad (14/2).

Baca Juga

LG akan berinvestasi dalam bentuk konsorsium, di antaranya bersama dengan Indonesian Battery Holding yang merupakan gabungan dari MIND.ID, Pertamina, PLN, dan Antam. Ia mendorong Grand Batang City segera menyelesaikan proses pembangunan infrastruktur terkait 450 hektare lahan di fase pertama yang ditargetkan dapat selesai pada Mei 2021.

Hal itu, kata dia, agar pada Juni 2021 hingga Juli 2021 sudah tidak ada isu lagi terkait cut and fill dan pematangan lahan seluas 450 hektare dari total 4.300 hektare lahan yang direncanakan.

"Sesuai dengan rencana pada 2020 sampai hari ini, kami dari BKPM melihat persiapan on progress sesuai dengan perencanaan awal. Per 2021 Grand Batang City sudah siap untuk menerima tenant yang akan masuk berinvestasi," katanya.

Bupati Batang Wihaji mengatakan bahwa tugas pemerintah daerah melayani semua yang terkait dengan pelayanan investor, khususnya yang harus dilaksanakan oleh pemda. Layanan tersebut, kata dia, yaitu mempermudah dan mempercepat (yang dibutuhkan investor) tentu dengan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Jadi hubungannya dengan investor keberadaannya tentu bagaimana pemerintah daerah hadir melayani dengan memastikan seperti perintah dari BKPM," katanya.

Wihaji mengatakan sesuai pesan Presiden Joko Widodo bahwa pembangunan KIT Batang harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan. "Oleh karena itu, nanti investor itu juga ada keberpihakan bagaimana menyerap tenaga lokal di Kabupaten Batang," katanya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement