Kamis 11 Feb 2021 06:52 WIB

Karangan Bunga Berdatangan, JIK: Dukungan untuk Moeldoko

Nama Moeldoko terbawa ke dalam isu kudeta Partai Demokrat.

Sejumlah karangan bunga yang dikirimkan kepada Moeldoko.
Foto: Dok. Jik
Sejumlah karangan bunga yang dikirimkan kepada Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gejolak internal Partai Demokrat mengundang beragam reaksi masyarakat. Menurut koordinator nasional dari organisasi jaringan da'i muda, Jaringan Islam Kebangsaan (JIK), Irfaan Sanoesi, beragam reaksi masyarakat terkait isu kudeta di Demokrat yang menyeret nama Moeldoko justru mengundang simpati masyarakat kepada Kepala Kantor Staf Presiden tersebut.

Dia menilai, reaksi masyarakat yang mengirim banyak karangan bunga contohnya. Ia klaim sebagai bentuk simpati masyarakat kepada Moeldoko. 

“Fenomena karangan bunga ini populer ketika Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) sesaat setelah menerima vonis di pengadilan. Masyarakat menganggap Ahok dizalimi sehingga mereka mengekspresikan rasa cinta kepadanya dengan karangan bunga," kata Irfaan, Rabu (10/2).

Baca Juga: Rekaman Detik-Detik Sebelum Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Dia juga menganggap suasana lini masa yang mulai dijejali trending terkait isu kudeta Partai Demokrat, mayoritas cuitan mereka berupa cuitan simpati dan dukungan kepada Moeldoko. “Saya perhatikan di lini masa media sosial, banyak karangan bunga yang dikirim masyarakat kepada Pak Moeldoko. Bisa jadi itu adalah simpati masyarakat atas kejadian yang menimpanya,” kata dia.

“Masyarakat mengekspresikan rasa simpati dan dukungannya kepada Pak Moeldoko menggunakan media sosial hingga menjadi trending seperti #MoeldokoDidukung yang sempat menjadi trending topic Indonesia peringkat pertama selama beberapa jam pada Selasa pagi (9/1). Fenomena ini menjadi bukti bahwa Pak Moeldoko menjadi bahan pembicaraan publik secara positif selama isu kudeta Demokrat ini bergulir dan mengekspresikannya melalui saluran media sosial,” ujar dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement