Jumat 05 Feb 2021 00:13 WIB

BMKG Terangkan Asal Suara Dentuman di Malang

Masyarakat diminta tenang dan waspada tanggapi bunyi dentuman.

Ilustrasi Hujan Petir. Suara petir diduga menjadi penyebab dentuman misterius di Malang dan sekitarnya beberapa waktu lalu.
Foto: pixabay
Ilustrasi Hujan Petir. Suara petir diduga menjadi penyebab dentuman misterius di Malang dan sekitarnya beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang akhirnya bisa menjelaskan misteri suara dentuman keras yang terdengar oleh sebagian warga Malang Raya, Jawa Timur. Suara tersebut  berasal dari aktivitas petir.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika Stasiun Geofisika Malang, Ma’muri, mengatakan pada musim hujan seperti saat ini, banyak pembentukan awan hujan yang bisa menimbulkan petir. "Sejauh ini, dugaan sementara (suara dentuman) itu mengarah ke aktivitas petir atau thunderstorm," kata Ma'muri di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (4/2).

Baca Juga

Ma'muri menjelaskan suara dentuman keras yang terdengar oleh sebagian warga Malang Raya pada Selasa (2/2) malam tersebut, dipastikan bukan berasal dari aktivitas di dalam bumi, namun berasal dari luar.

Menurut Ma'muri, BMKG Malang tidak mencatat adanya aktivitas guncangan atau gempa pada saat terjadi dentuman yang didengar sebagian warga Malang Raya tersebut. Seismograf milik BMKG Malang, tidak mencatat ada lonjakan aktivitas apapun dari dalam tanah.

"Untuk aktivitas dari dalam bumi akan terekam dalam seismograf. Sensor kami tidak mencatat itu, sehingga dugaan sementara berasal dari aktivitas petir," kata Ma'muri.

Baca juga : Doa-Doa Spesial Hari Jumat yang Diajarkan Para Ulama

Ma'muri menambahkan dentuman yang diduga berasal dari aktivitas petir tersebut, masih merupakan dugaan sementara. Pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pihak terkait, terkait asal sumber suara yang didengar sebagian warga itu.

Menurut Ma'muri, jika masyarakat masih ada yang mendengar dentuman pada siang hari, pihaknya masih akan melakukan kajian terkait suara tersebut. Karena, suara dentuman memiliki banyak penyebab seperti aktivitas gempa bumi atau petir.

Ma'muri menjelaskan ada tiga jenis petir yang terjadi di alam. Pertama, petir yang muncul dalam awan, kemudian pertemuan awan yang menyebabkan lompatan elektron dan menimbulkan petir, serta petir dari awan ke bumi.

"Untuk yang paling berbahaya adalah petir dari awan ke bumi. Tiga hal itu terkait dengan aktivitas petir. Seandainya itu dilihat dari suara dentuman hanya terjadi di atas, maka sebaran suara bisa kemana-mana," kata Ma'muri.

Ma'muri meminta masyarakat untuk tetap tenang menanggapi adanya bunyi dentuman tersebut. Namun, diharapkan bisa tetap waspada karena saat ini wilayah Indonesia memasuki musim hujan dengan curah yang tinggi.

Baca juga : SKB 3 Menteri, Disdik Yogyakarta: Seragam Dibebaskan

"Sejauh ini aman, namun kita berusaha agar selalu waspada, terutama di musim hujan seperti saat ini," kata Ma'muri.

Berdasarkan catatan BMKG Malang, lanjut Ma'muri, suara dentuman keras pernah terdengar di beberapa wilayah di Indonesia, seperti di Lampung, Sumatera Selatan, Buleleng Bali, dan DKI Jakarta. "Untuk di Lampung, karena meteor yang jatuh. Sementara di Jakarta, memang petir. Macam-macam penyebabnya. Untuk di Malang, belum bisa kita pastikan, namun dugaan sementara yang mengarah ke aktivitas petir," kata Ma'muri.

Pada Selasa (2/2) malam, sebagian warga Kota Malang melaporkan mendengar suara dentuman keras kurang lebih mulai pukul 23.40 WIB. Dentuman tersebut, terjadi berulang-ulang hingga kurang lebih pukul 04.00 WIB.

Pada Rabu (3/2) malam, juga kembali dilaporkan sebagian warga Kota Malang mendengar dentuman serupa, namun dengan suara yang lebih kecil.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement