Kamis 04 Feb 2021 17:18 WIB

Model Rambut Singgung Islam, Tukang Cukur Nigeria Ditahan

Tidak jelas model rambut seperti apa yang dianggap menyinggung Islam.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Model Rambut Singgung Islam, Tukang Cukur Nigeria Ditahan. Seorang tukang cukur di negara bagian Benue, Nigeria, ditangkap lantaran mencukur rambut pelanggannya dengan model potongan rambut yang dianggap menyinggung Islam.
Foto: Sahara Reporters
Model Rambut Singgung Islam, Tukang Cukur Nigeria Ditahan. Seorang tukang cukur di negara bagian Benue, Nigeria, ditangkap lantaran mencukur rambut pelanggannya dengan model potongan rambut yang dianggap menyinggung Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, KANO -- Seorang tukang cukur di negara bagian Benue, Nigeria, ditangkap lantaran mencukur rambut pelanggannya dengan model potongan rambut yang dianggap menyinggung Islam. Korps Hisbah Negara Bagian Kano menangkap Elijah Ode, karena diduga memberikan potongan rambut kepada pelanggannya yang menyinggung Islam di daerah Sabongari di negara bagian tersebut.

Polisi agama tersebut dilaporkan menuntut Ode pada Selasa (2/2) waktu setempat dan mengirimnya ke penjara. Menurut seorang aktivis Benue State, Smith Akoko, yang pertama kali menyampaikan masalah ini kepada warga Nigeria, tukang cukur tersebut ditangkap Rabu pekan lalu.

Baca Juga

Sebelumnya, dua pelanggannya tertangkap dengan gaya rambut yang dianggap menghujat agama Islam. Sepupu Ode, Sunday Ukenya, yang membenarkan kejadian itu kepada Akoko, mengatakan korps Hisbah menuntut Elijah Ode di pengadilan pada Selasa (2/2).

Setelah itu mereka membawanya ke penjara. Namun, belum jelas kapan persidangannya akan dilanjutkan.

Ode merupakan seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kano. Ia merupakan warga Kano dari Adum East, Area Pemerintah Lokal Obi di Negara Bagian Benue.

Ode dituduh oleh polisi Islam melakukan penistaan agama karena pekerjaannya sebagai tukang cukur. Ode sendiri melakukan pekerjaan sebagai tukang cukur sembari menjalani studinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement