REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Astra, sebuah perusahaan rintisan yang membuat roket kecil untuk mengirim satelit ke orbit, akan melakukan penawaran saham perdana ke publik (go public) dengan nilai 2,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) melalui kesepakatan dengan cek kosong perusahaan Holicity Inc. Astra mengumumkan aksi korporasi tersebut mengumumkannya pada Selasa (2/2).

Dilansir dari Reuters, Selasa (2/2), Astra berharap, kesepakatan dengan Holicity diharapkan memberikan hasil tunai hingga 500 juta dolar AS. Ini termasuk investasi swasta 200 juta dolar AS yang dipimpin oleh dana dan akun yang dikelola oleh BlackRock Inc, pernyataan itu menambahkan.

Saham Holicity naik sekitar 56 persen dalam perdagangan pra-pasar.

Merger dengan perusahaan cek kosong atau juga dikenal sebagai perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC), telah menjadi mekanisme yang semakin populer dalam penawaran saham ke pasar publik bagi perusahaan yang ingin menghindari penawaran umum perdana tradisional.

Pemegang saham Astra yang ada akan memiliki sekitar 78 persen saham biasa dari perusahaan gabungan tersebut, kata pernyataan itu. Perusahaan iklan Taboola dan pembuat kendaraan listrik Faraday Future hanyalah beberapa dari perusahaan yang telah bergabung dengan hiruk pikuk SPAC tahun ini.

Perusahaan gabungan tersebut akan tetap terdaftar di Nasdaq dengan kode ASTR. Didirikan pada 2016, Astra berbasis di Almeda, California.

PJT Partners bertindak sebagai penasihat keuangan Astra, sedangkan Deutsche Bank Securities dan BofA Securities bertindak sebagai penasihat Holicity. Holicity mengumpulkan 275 juta dolar AS saat go public tahun lalu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika