Selasa 02 Feb 2021 02:15 WIB

Ratusan Warga Myanmar di Tokyo Berunjuk Rasa Tolak Kudeta

NLD tak ma menerim kudeta sepihak daria militer.

Dalam file foto 27 Jan 2021 ini, pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi menyaksikan vaksinasi petugas kesehatan di rumah sakit di Naypyitaw, Myanmar. Laporan mengatakan Senin, 1 Februari 2021 kudeta militer telah terjadi di Myanmar dan Suu Kyi telah ditahan dalam tahanan rumah.
Foto: AP/Aung Shine Oo
Dalam file foto 27 Jan 2021 ini, pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi menyaksikan vaksinasi petugas kesehatan di rumah sakit di Naypyitaw, Myanmar. Laporan mengatakan Senin, 1 Februari 2021 kudeta militer telah terjadi di Myanmar dan Suu Kyi telah ditahan dalam tahanan rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan warga Myanmar di Tokyo, Jepang, pada Senin berunjuk rasa memprotes penangkapan penasihat negara Myanmar Aung San Suu Kyi dan para pemimpin pemerintahan oleh militer yang meluncurkan kudeta pada Senin pagi. Massa, yang terlihat mengenakan masker dan membawa bendera nasional Myanmar, berdiri di luar kampus United Nations University di Tokyo. Demonstran menuntut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengecam aksi militer di Myanmar.

"Saya khawatir (keluarga saya), tetapi saya lebih mengkhawatirkan Aung San Suu Kyi," kata Tin Htway, 22, seorang pekerja restoran asal Myanmar yang ikut aksi protes.

Baca Juga

Sementara itu, Presiden Asosiasi Persatuan Warga Myanmar Than Swe mengatakan ia ingin Suu Kyi dan pemimpin lainnya yang terpilih secara demokratis di Myanmar segera dibebaskan dari tahanan. "Militer harus mengakui hasil (pemilihan umum) 2020 dan berhenti melakukan apa yang mereka kerjakan sekarang," kata Than Swe, 58.

Salah satu penyelenggara aksi mengatakan hampir 800 orang ikut demonstrasi Senin (1/2) di Tokyo.

Partai pemenang pemilu di Myanmar, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), pada Senin mengatakan pemimpin mereka Suu Kyi meminta masyarakat menolak kudeta militer. Suu Kyi juga mendorong warga untuk menggelar aksi protes.

Baca juga : Alquran Jawab Semua Masalah Hidup, Jaime Brown Jadi Mualaf

"Aksi militer ini merupakan upaya untuk mengembalikan negara ini kembali tunduk di bawah pemerintahan diktator," kata NLD melalui siaran tertulisnya yang turut mengutip pernyataan Suu Kyi.

"Saya meminta warga untuk tidak menerima (kudeta, red) ini, untuk bereaksi dan memprotes kudeta militer," kata Suu Kyi sebagaimana dikutip dari siaran tertulis NLD.

Jepang dan Myanmar punya hubungan yang erat mengingat Tokyo merupakan pemberi sumbangan dan mitra dagang terbesar Naypyitaw.

Setidaknya ada 33.000 warga Myanmar tinggal di Jepang per Juni 2020. Hampir separuh dari mereka mengantongi visa "pelatihan teknis" sehingga mereka dapat bekerja di Jepang.

Pemerintah Jepang pada Senin meminta Myanmar untuk membebaskan para pemimpin yang ditangkap setelah militer mengambil alih kekuasaan. Jepang menambahkan pihaknya mendukung demokrasi di Myanmar dan mendesak otoritas setempat segera memulihkan kembali pemerintahan yang demokratis di Naypyitaw.

Baca juga : Viral Khing Hnin Wai Tetap Bersenam di Tengah Kudeta Myanmar

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement