Senin 01 Feb 2021 17:56 WIB

Bedanya Vaksinasi Covid Pertama dan Kedua

Vaksinasi dilakukan dua tahap penyuntikan karena masing-masing berfungsi berbeda.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac kepada anggota TNI di Puskesmas Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (1/2/2021). Sebanyak 3.842 tenaga kesehatan berserta Prokopimda Ciamis mengikuti vaksinasi tahap pertama serentak di 37 Puskesmas.
Foto: Antara/Adeng Bustami
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac kepada anggota TNI di Puskesmas Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (1/2/2021). Sebanyak 3.842 tenaga kesehatan berserta Prokopimda Ciamis mengikuti vaksinasi tahap pertama serentak di 37 Puskesmas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksinasi Covid-19 dilakukan dua tahap di Indonesia. Tahap pertama dan kedua dilakukan dengan jeda selama 14 hari. Apa sebenarnya perbedaan vaksinasi pertama dan kedua?

Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 Reisa Broto Asmoro, vaksinasi dilakukan dua tahap karena untuk memperkuat imunitas pada tubuh penerima.

Imunitas, kata dia, tidak serta merta muncul setelah divaksin yang pertama kali. Peningkatan dosis dilakukan dengan vaksinasi kedua untuk mengoptimalkan imunisasi di dalam tubuh.

"Karenanya kita wajib untuk melaksanakan penyuntikan pada dosis kedua untuk dapat menghasilkan kekebalan yang optimal yang dibangun oleh tubuh kita. Sehingga imunitas kita semakin kuat melawan covid," kata Reisa dalam keterangan pers di kantor presiden, Senin (1/2).

Jeda 14 hari yang dimaksud di antara dua vaksinasi pun tidak bersifat mutlak. Apabila seorang tenaga kesehatan berhalangan hadir saat jadwal penyuntikan vaksin dosis kedua (tepat 14 hari), maka boleh melakukan vaksinasi lanjutan setelah waktunya cocok.

Baca juga : Muhammadiyah: Utamakan Keselamatan Jiwa dengan Vaksin

"Minimal atau secepatnya harus melakukan penyuntikan dosis kedua ini dan jangan sampai melewatkannya sama sekali," kata Reisa.

Vaksinasi pertama, ujar Reisa, punya peran sebagai dosis utama yang bertugas mengenalkan virus mati (inactivated virus) Covid-19 ke tubuh penerima. Sementara vaksinasi dosis kedua berfungsi sebagai booster dose atau penguat kemampuan vaksin. 

"Jadi tubuh kita dikenalkan dulu dengan inactivated virus. Lalu dia akan bekerja sama membentuk sistem kekebalan tubuh atau antibodi baru. Dosis kedua ini gunanya untuk meningkatkan kekuatan vaksin. Sehingga dosis kedua dapat membuat antibodi yang terbentuk semakin kuat dan optimal," ujar Reisa.

Target jumlah penduduk yang divaksinasi di Indonesia mencapai 181.554.465 jiwa. Dari angka tersebut, ada 1,5 juta orang masuk dalam prioritas vaksinasi gelombang awal yang disebut sebagai Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).

Sampai hari ini, ada 539.532 orang kelompok SDMK yang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama dan 35.406 orang yang telah menjalani vaksinasi dosis kedua.

Baca juga : Wapres Minta Masyarakat Patuhi PPKM dan Vaksinasi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement