Ahad 31 Jan 2021 17:25 WIB

Diluncurkan Besok, Ini Pesan KNEKS untuk BSI

KNEKS berharap BSI menjadi prime mover ekosistem ekonomi dan keuangan syariah.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja saat mengecat papan berlogo Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Ahad (31/1). Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) berharap BSI dapat menjadi penggerak utama dalam literasi keuangan syariah Indonesia.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja saat mengecat papan berlogo Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Ahad (31/1). Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) berharap BSI dapat menjadi penggerak utama dalam literasi keuangan syariah Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Indonesia (BSI) akan resmi diluncurkan pada Senin, 1 Februari 2021 esok. Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) berharap BSI dapat menjadi penggerak utama dalam literasi keuangan syariah Indonesia.

"Saya berharap BSI dapat menjadi prime mover dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah," kata Direktur Eksekutif KNKS, Ventje Rahardjo kepada Republika, Ahad (31/1).

Baca Juga

Bank Syariah Indonesia akan mempunyai basis konsumen yang besar, produk yang lengkap dan jaringan yang luas. Dengan jaringan 1.200 kantor, 20 ribu pegawai dan 15 juta nasabah, pengaruh komunikasi pemasaran BSI akan terasa masif dan terstruktur untuk mempercepat laju literasi keuangan syariah.

Ventje mengatakan, BSI dapat berperan besar dalam meningkatkan pengembangan ekosistem halal yang sudah dirintis oleh bank-bank syariah anak BUMN sebelum merger. Selain itu, BSI juga akan mempunyai kapasitas dan dapat memperkuat kapabilitas serta eksposur pembiayaan wholesale baik di dalam dan luar negeri.

"Kami harapkan BSI juga tetap melayani segmen UMKM dengan skema value-chain serta meningkatkan kapabilitas IT dan SDM," kata dia..

PT Bank Syariah Indonesia Tbk akan diluncurkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (1/2) di Istana Negara. Per Desember 2020, ketiga bank syariah yang dimerger yakni Mandiri Syariah, BNI Syariah, dan BRI Syariah telah membukukan aset Rp 239,56 triliun dengan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 209,98 triliun dan pembiayaan sebesar Rp 156,51 triliun.

Modal inti tercatat Rp 22,61 triliun dan laba bersih sebesar Rp 2,19 triliun. Menurut proyeksi, BSI akan mencapai posisi pembiayaan sebesar Rp 272 triliun dan pendanaan Rp 336 triliun pada 2025.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement