REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah tampil di luar angkasa dalam film “The Midnight Sky”, aktor Amerika Serikat (AS) George Clooney tampaknya akan kembali ke sana lagi. Dia diumumkan telah bergabung dengan tim yang menyusun reboot dari serial fiksi ilmiah klasik “Buck Rogers”.
Dilansir laman The Guardian, Jumat (29/1), The Hollywood Reporter melaporkan, proyek yang ditulis oleh Brian K Vaughan dapat menjadi "kendaraan utama" bagi Clooney, yang akan menjadi produser eksekutif serial tersebut. Karakter Buck Rogers adalah veteran perang yang mengalami koma dan terbangun di abad ke-25.
Karakter itu muncul pada film yang akhirnya sukses pada akhir 70-an. Setelahnya, sebuah serial TV “Buck Rogers” dibuat dengan bintang Gil Gerard, sebagai perwira korps udara angkatan darat AS itu, dan Erin Grey.
Perjalannya, Rogers pertama kali muncul pada 1920-an. Lalu, menjadi andalan buku komik pada 1930-an, dengan adaptasi awal di radio, TV, dan film, semuanya sebelum 1950.
Sementara, Clooney sedang dalam perlombaan penghargaan untuk proyek fiksi ilmiah pasca-apokaliptik lainnya dari produksi Netflix, “The Midnight Sky”. Dia telah bergabung dengan proyek sebagai produser eksekutif, bersama rekan Smokehouse Pictures Grant Heslov, Flint Dille, cucu dari penerbit asli Buck Rogers, John F Dille.
Pada 2008 lalu, Frank Miller yang merupakan penulis buku komik Sin City yang beralih menjadi pembuat film, membuat upaya untuk menghidupkan kembali franchise Rogers batal. Padahal, dia telah mengerjakan adaptasi film dari cerita tersebut.
Laporan sebelumnya mengatakan reboot akan kembali ke penampilan pertama karakter dalam cerita 1928, Armageddon 2419 M. Di mana Rogers diperkenalkan sebagai tentara perang dunia pertama yang terperangkap oleh gua saat menyelidiki fenomena aneh di tambang batu bara Pennsylvania yang ditinggalkan.
Dalam ceritanya, Rogers terkena gas radioaktif dan bangun hampir 500 tahun kemudian di abad ke-25. Dia membantu pasukan perlawanan mencoba merebut kembali AS, yang telah diambil alih oleh kekuatan penakluk.
Selama pandemi dan karantina, acara TV tahun 1970-an yang asli kembali ditonton secara streaming oleh orang-orang yang ingin bernostalgia. Kembalinya streaming ini, merupakan bagian dari barisan di Forces TV, cabang komersial dari Layanan Penyiaran Pasukan Inggris, sebuah badan amal yang menyediakan TV dan radio untuk anggota angkatan bersenjata.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
