Rabu 27 Jan 2021 15:48 WIB

FEB UMM Bahas Menabung Saham untuk Generasi Muda 

Sebagian generasi milenial dinilai kurang mampu mengelola keuangan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Kampus UMM
Kampus UMM

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar webinar bertajuk "Milenial Nabung Saham? Why Not" pada Rabu (20/1). Kegiatan ini dilatarbelakangi banyaknya generasi muda menabung saham tapi tidak mengetahui literasinya dengan baik. 

Agenda yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube FEB UMM itu mengundang Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Timur (Jatim), Dewi Sriana Rihantyasni sebagai pemateri. Ada pula Direktur Keuangan dan Investasi Dana Pensiun UMM, Mohammad Jihadi.

Pemateri Dewi Sriana Rihantyasni menilai sebagian generasi milenial kurang mampu mengelola keuangan. Tidak jarang pemasukan yang diperoleh lebih sedikit ketimbang pengeluaran yang dilakukan. "Maka perlu adanya strategi dan model pengelolaan yang baik," kata Dewi.

Generasi muda harus pintar dalam mengelol uang yang dimiliki. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan cashflow management, debt management, dan wealth creation. Begitupun juga dengan cara berinvestasi.

Sebelum melakukan investasi lebih dalam, generasi milenial harus mengetahui tujuan yang harus dicapai saat menabung saham. Banyak hal juga yang harus dipertimbangkan lebih jauh. 

Dewi juga menyebutkan peningkatan yang cukup signifikan angka investor generasi muda. Pada 2020, investor domestik baru dengan rentang usia 18 hingga 25 tahun naik menjadi 211.030. "Persentasenya mencapai 43,2 persen dari total investor baru," ucapnya dalam pesan resmi yang diterima Republika, Selasa (26/1).

Pembahasan investasi saham juga diungkapkan Mohammad Jihadi. Menurut dia, banyak keuntungan yang akan didapatkan ketika melakukan investasi saham. Beberapa di antaranya capital gain, deviden dan mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Keuntungan tersebut bisa diperoleh dengan menjadi investor yang jeli, khususnya dalam pemilihan saham. 

Muhadi mendorong mahasiswa untuk memulai investasi dengan cara yang benar. Tidak ada kata terlambat untuk mengubah pola pikir berinvestasi di pasar modal terutama saham. "Silakan teman-teman untu berinvestasi jangka panjang. Nantinya teman-teman juga akan mendapatkan keuntungan baik dari segi materi maupun pengetahuan," ungkap dia.

Dekan FEB UMM, Idah Zuhroh, berharap agenda ini bisa menjadi motivasi mahasiswa untuk terus belajar terkait pasar modal. Mahasiswa yang lulus diharapkan bisa memiliki alternatif untuk berinvestasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement