Rabu 27 Jan 2021 12:52 WIB

Syekh Darani Menggapai Cinta Allah

Syekh Darani melakukan perjalanan haji untuk menggapai cinta Allah.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Syekh Darani Menggapai Cinta Allah. Foto: Perjalanan sufi (ilustrasi)
Foto: Blogspot.com
Syekh Darani Menggapai Cinta Allah. Foto: Perjalanan sufi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Dalam kitab Fadhilah Haji karya Syekh Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi, diceritakan sebuah peristiwa yang dialami Abu Sulaiman al-Darani, seorang tokoh sufi dari Damaskus.

Kala itu, Abu Sulaiman al-Darani dalam perjalanan menuju Tanah Suci. Niatnya adalah untuk melaksanakan haji sekaligus berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga

Dalam perjalanannya itu, ia tidak membawa bekal memadai. Belum sampai ke tujuan, dirinya bertemu dengan seorang pemuda Irak. Kebetulan, pemuda tersebut berjalan dengan tujuan yang sama.

Akan tetapi, Syekh Abu Sulaiman memperhatikan, pemuda itu selalu sibuk membaca Alquran tatkala kafilah berjalan. Apabila kafilah singgah di suatu tempat, remaja Irak ini selalu menyempatkan diri untuk shalat. Siang hari, si pemuda berpuasa, sedangkan pada malamnya sibuk shalat.

"Ia menempuh seluruh perjalanan dengan keadaan seperti itu hingga kami sampai ke Makkah Mukarramah," kata Syekh Abu Sulaiman, seperti dikutip buku Fadhilah Hajj.

Sesampainya di Makkah, pemuda itu berpamitan kepada sang syekh. Sebelum berpisah, salik tersebut bertanya kepadanya.

"Wahai anakku, apakah yang mendorongmu untuk melakukan mujahadah seperti yang telah aku saksikan sepanjang perjalanan tadi?"

Pemuda itu menjawab. "Wahai Syekh, aku telah melihat sebuah istana surga di dalam mimpi."

Melihat Abu Sulaiman terdiam, si remaja meneruskan deskripsinya tentang mimpinya itu. "Bangunan istana itu terbuat dari batu bata emas dan perak sampai atas. Kamar-kamarnya juga terbuat dari emas dan perak Yang membuatku takjub, ada seorang bidadari di dalamnya. Wanita itu tersenyum dan memberikan arahan bagaimana aku bisa mendapat istana dengan segala isinya itu," tuturnya.

Syekh Abu Sulaiman tetap menyimak kata-katanya.

"Salah seorang dari bidadari-bidadari itu melihatku sambil tersenyum, sehingga giginya kelihatan dan surga menjadi terang benderang oleh cahaya giginya itu. Katanya, 'Wahai pemuda, ber-mujahadah-lah untuk Allah supaya engkau menjadi milikku dan aku menjadi milikmu," ucap dia.

Maka usai bermimpi itu, pemuda tersebut menguatkan tekadnya untuk selalu berusaha sungguh-sungguh dalam ibadah dan ketakwaan.

Mendengar kisah pemuda itu, Syekh Abu Sulaiman kemudian berkata, "Wahai pemuda, bagaimana beratnya mendapatkan cinta dari Sang pemilik bidadari itu, yakni Allah SWT. Aku berkata kepada diriku jika hanya untuk mendapatkan bidadari saja mujahadahnya seperti yang kau lakukan itu (berat), maka mujahadah seperti apa yang harus kukerjakan untuk mendapatkan Pemilik surga?"

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement