Selasa 26 Jan 2021 20:15 WIB

Kemenparekraf Siapkan Strategi Pemulihan Pariwisata 2021

Namun, pada dasarnya protokol kesehatan tetap harus ditegakkan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Wisatawan mengunjungi kawasan Pantai Legian saat masa liburan Natal dan Tahun Baru di Badung, Bali, Rabu (30/12/2020). Gubernur Bali Wayan Koster melalui Surat Edaran Nomor 2021 tahun 2020 melarang penyelenggaraan pesta perayaan pergantian tahun baru 2021 di seluruh wilayah Bali untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Wisatawan mengunjungi kawasan Pantai Legian saat masa liburan Natal dan Tahun Baru di Badung, Bali, Rabu (30/12/2020). Gubernur Bali Wayan Koster melalui Surat Edaran Nomor 2021 tahun 2020 melarang penyelenggaraan pesta perayaan pergantian tahun baru 2021 di seluruh wilayah Bali untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mulai menyiapkan strategi pemulihan pariwisata 2021. Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf Vinsensius Jemadu mengatakan strategi besar untuk pemulihan pariwisata pada 2021 difokuskan kepada pariwisata di Indonesia. 

“Sementara kita fokus berwisata di dalam negeri, sedang kita kembangkan terus pada 2021,” kata Vinsensius dalam webinar yang digelar Traveloka, Selasa (26/1). 

Meskipun begitu, Vinsensius mengatakan pada 2021 tetap dalam posisi wait and see. Dia menuturkan setelah kondisi terutama angka infeksi Covid-19 baru dimaksimalkan kembali dalam mempromosikan pariwisata. 

“Setelah sangat membaik kita jalankan program staycation, road trip, antar provinsi dan pulau yang ini kita fokus dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN),” ungkap Vinsensius. 

Vinsensius menegaskan, dalam mengupayakan berwisata di Indonesia, Kemenparekraf tetap mengedepankan dalam sosialisasi protokol kesehatan. Dengan begitu dapat menciptakan pariwisata yang sehat. 

“Kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan ini kita sosialisasikan juga nanti kita lihat dengan dinamika di lapangan,” jelas Vinsensius. 

Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan dalam membangkitkan pariwisata menjadi tugas dan tanggung jawab bersama. Dia menegaskan, pada dasarnya protokol kesehatan tetap harus dilakukan. 

“Pemulihan yang simultan dari upaya kesehatan dan persiapan bangkitnya perekonomian dan ekonomi kreatif sebagai pilar kebangkitan ekonomi Indonesia,” ujar Sandiaga. 

Sandiaga mengatakan, Kemenparekraf membuat tiga skema yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dalam pemulihan pariwisata. Sandiaga menuturkan, inovasi sebagai energi pemulihan, digitalisasi dapat menjadi solusi, dan kolaborasi dengan pihak terkait juga sangat berperan. 

“Kemenkarekraf sudah berkolaborasi dengan Traveloka, kini akan melanjutkan dan meningkatkan kerja sama khususnya dalam mengembangkan KSPN dan mendukung pelaku usaha di daerah,” kata Sandiaga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement