Selasa 26 Jan 2021 12:59 WIB

Kamboja Bentuk Departemen Halal untuk Menarik Turis Muslim

Tarik Turis Muslim, Kamboja Bentuk Departemen Halal

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Subarkah
Makanan halal di Kamboja. (ilustrasi)
Foto: Google.com
Makanan halal di Kamboja. (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, PHNOM PENH -- Pemerintah Kamboja berencana mendirikan Departemen Urusan Halal di bawah naungan Departemen Umum Perlindungan Konsumen, Persaingan, dan Pencegahan Penipuan (CCF) Kementerian Perdagangan. Tujuannya adalah untuk memberikan label halal dan menarik wisatawan muslim ke Kamboja.

Menurut Presiden Asosiasi Agen Perjalanan Kamboja (CATA), Chhay Sivlin mengatakan pengelolaan yang tepat atas produk halal, terutama makanan, akan memainkan peran penting dalam menarik wisatawan ke Kamboja di masa mendatang.

“Kami memuji perhatian terhadap produk pariwisata yang akan lebih mempersiapkan kami untuk menyambut turis Muslim setelah situasi Covid-19 membaik. Kami akan memiliki lebih banyak produk yang tersedia untuk melayani sektor pariwisata," kata Sivlin dilansir dari The Phnom Penh Post, Selasa (26/1).

Menurutnya, mengembangkan produk halal sangat penting untuk menarik wisatawan Islam dalam pasar global utama. Wisatawan akan memiliki banyak kesempatan untuk jalan-jalan santai serta memilih makanan halal mereka.

 

"Jika kami dapat mengelola makanan halal dengan baik, kami akan dapat membujuk mereka (wisatawan Muslim) untuk tinggal di Kamboja dalam waktu yang lama,” kata Sivlin.

Kementerian perdagangan telah mendaftarkan dan mengeluarkan sertifikat 666 produk halal di Kamboja. Produk halal terdiri dari makanan dan komoditas lain yang akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, dan terutama akan mendukung sektor UKM di Kamboja.

Wakil ketua Komite Pengarah Halal Kamboja (CHSC) Osman Hassan mengatakan, bahwa CHSC pada 21 Januari mengadakan pertemuan untuk membahas draf Surat Keputusan No 160 tanggal 29 Juli 2016 yang membentuk komite.

"Diskusi ini difokuskan untuk merevisi beberapa pasal dalam surat keputusan tersebut untuk memasukkan komposisi baru (rincian tentang departemen halal),” kata Hassan.

Dia mencatat bahwa pertemuan itu dipimpin oleh Dewan Menteri Sekretaris Negara Tekreth Samrach. Direktur Jenderal CCF Phan Oun mengatakan, bahwa pemerintah juga akan mengubah keputusan tersebut untuk menyesuaikan komposisi CHSC.

“Komite ini mungkin juga melihat komposisi baru karena perubahan dan promosi ke posisi baru. Kami kemudian akan membentuk departemen urusan halal di bawah CCF," kata Oun.

Setelah keputusan tersebut secara resmi diterapkan, Oun mengatakan departemen halal akan segera beroperasi, dan petugas kepolisian akan memeriksa data hukum dan menegakkan hukum pelabelan halal di semua perusahaan.

"Setelah komposisinya sempurna, kami akan memiliki manajemen produk halal yang lebih ketat dan inspeksi perusahaan kecil dan menengah (UKM) untuk memasang label halal dengan benar sesuai dengan standar teknis Kamboja," terangnya.

 
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement