REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era digital, data memegang peran yang sangat penting. Dekan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta, Dr Mujiono Sadikin mengatakan, saat ini data layaknya new oil. Bahkan, kata dia, data lebih berharga dari minyak dan juga emas sebagai sebuah komoditas.
"Karena, dengan data kita mampu untuk mendapatkan manfaat yang hampir tidak terbatas di dalamnya," ujar Mujiono saat membuka Webinar yang mengusung tema "Data Science untuk bisnis UMKM", Selasa (19/1). Webinar tersebut merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang digelar Program Studi Teknik Informatika, Fasilkom UMB berkerja sama dengan salah satu komunitas UMKM.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (22/1), Dekan Fasilkom UMB berharap, pemanfaatan data science untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) akan mampu memberikan pengetahuan yang baru yang bisa dimanfaatkan oleh komunitas UMKM. Dengan data yang dimilikinya, UMKM berpeluang untuk meningkatkan daya saingnya.
Acara ini, menurut Mujiono, adalah implementasi dari salah satu misi dari Fasilkom UMB untuk dapat berkontribusi terhadap pengembangan komunitas masyarakat dalam menyambut era digitalisasi. Guna meningkatkan kualitas dan menambah wawasan dari sudut pandang yang berbeda, Fasilkom UMB mengundang pembicara ahli dari luar negeri.
Prof Lim Tong Ming dari Faculty of Computing and Information Technology, Tunku Abdul Rahman University College, Malaysia, tampil dengan memaparkan materi bertajuk "Data Storytelling the Most Important Element in Business Strategy Program. Selain itu, webinar juga menghadirkan Deshita Arrova Devi PhD dari INTI International University Malaysia dengan membawakan materi berjudul "Data Science Socialization and Training for Utilization of Big Data for Small Medium Enterprise".
Sesi terakhir menghadirkan Dr Luis Patino dari University of Reading, United Kingdom dengan mempresentasikan materi mengenai "Video Analysis for Business". Seminar daring ini dihadiri peserta dari negara-negara ASEAN, seperti Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam dan Timor Leste.
Dalam kesempatan itu, peserta dari komunitas UMKM diminta untuk memberikan data untuk kemudian dibentuk kelompok. Para peserta akan mendapatkan pendampingan berkelanjutan agar dapat memanfaatkan ilmu data untuk mengembangkan usaha yang mereka miliki.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
