Jumat 22 Jan 2021 11:19 WIB

Macron Nasihati Mahasiswa Soal Pembatasan Sosial

Macron meminta mahasiswa-mahasiswi untuk saling menjaga.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Presiden Prancis Emmanuel Macron
Foto: EPA-EFE/CHRISTOPHE ENA / POOL MAXPPP OUT
Presiden Prancis Emmanuel Macron

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta mahasiswa-mahasiswi untuk saling menjaga. Terutama untuk mencegah depresi dan stress yang disebabkan peraturan pembatasan sosial Covid-19 yang tidak akan segera dicabut.

Kamis (21/1) Macron bertemu dengan mahasiswa-mahasiswi di universitas Paris Saclay untuk mendengar keluh kesah mereka mengenai peraturan pembatasan sosial Covid-19. Mereka mengungkapkan perasaan kesepian dan tekanan ekonomi karena berdampak pada prospek kerja.

Seperti semua orang di Prancis, mahasiswa-mahasiswi juga harus mengikuti jam malam yang berlaku dari pukul 18.00 hingga 06.00 pagi. Macron mengatakan ia menyadari banyak mahasiswa-mahasiswi yang kehilangan kesempatan untuk memiliki teman baru atau menjalani hubungan.

"Kalian harus saling jaga satu sama lain, pada semester kedua virus akan masih ada dan masih banyak pembatasan," kata Macron.

Macron mengatakan akan memastikan universitas menyediakan makanan dengan harga satu euro satu hari. Ia juga akan melihat apakah dapat mengizinkan mahasiswa-mahasiswi untuk berada di kampus satu hari dalam satu minggu.

Muncul kasus-kasus bunuh diri di universitas-universitas Prancis dan seluruh dunia. Peraturan pembatasan sosial dianggap sebagai pemicunya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement