Kamis 21 Jan 2021 23:19 WIB

Kadin DKI Gelar Konsolidasi Cegah Pedagang Daging Sapi Mogok

Ia berharap seluruh peternakan yang berada di Jawa digratiskan untuk menaruh sapi.

Pertemuan Kadin dan DPD APDI.
Foto: Dok. Pri
Pertemuan Kadin dan DPD APDI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mogoknya sejumlah pedagang daging sapi semenjak Rabu (20/1) di sejumlah wilayah seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) akibat naiknya harga komoditas tersebut mendapat sorotan dan perhatian dari Ketua Kadin DKI Jakarta Diana Dewi. Bertempat di kantor Kadim DKI Jakarta di Kompleks Perkantoran Majapahit Permai Blok B 21-23, Petojo selatan, Gambir, Jakarta, Diana Dewi menggelar pertemuan dan meminta masukan dari DPP dan DPD APDI (Asosiasi Pedagang Daging Indonesia) serta sejumlah perwakilan pedagang daging di Jakarta.

"Dengan pasokan daging dan operasi pasar yang akan dilakukan nanti malam, KADIN DKI yang menaungi seluruh asosiasi dan pengusaha berharap pasokan daging akan tiba. Bagi pedagang yang sudah siap akan dipasok nanti malam, sementara bagi pedagang yang belum siap operasional akan dipasok dihari berikutnya," kata Diana Dewi yang juga merupakan pengusaha daging, Kamis (21/1).

Mogoknya sejumlah pedagang daging sapi, kata dia, bukan karena kelangkaan daging di pasaran melainkan memang karena kenaikan harga dari hulu atau eksportirnya yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang terus berlanjut semenjak Maret 2020 lalu. 

"Kenaikan harga daging sapi dimasa pandemi jelas membuat kaget sejumlah pedagang mengingat Jakarta sangat bergantung pasokan dari pihak luar. Untuk menahan laju kenaikan harga daging sapi, APDI juga berharap pemerintah memfasilitasi kandang yang gratis di DKI Jakarta khususnya di PD Darma Jaya," kata Diana Dewi. 

Pascadigelarnya konsolidasi bersama DPP dan DPD APDI serta sejumlah perwakilan pedagang daging di Jakarta, Asnawi selaku Ketua DPP dan harian Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) berharap setidaknya untuk waktu dua bulan ke depan tidak ada kenaikan harga daging sapi. 

"Dengan digelarnya pertemuan pada hari ini, kami juga berharap karkas (bagian tubuh hasil pemotongan) tetap stabil berada dikisaran 94-95 ribu/kilogram. Nanti malam kami siap melakukan pemotongan dan kembali berdagang serta cukup melakukan mogok berjualan tidak lebih dari dua hari," ungkap Asnawi.

Untuk menahan laju kenaikan harga daging sapi, M Nurdin R selaku Ketua umum APDI berpendapat jika memungkinkan PD Dharma Jaya dijadikan stockpile. Ia berharap seluruh peternakan yang berada di Pulau Jawa digratiskan untuk menaruh sapi agar tidak menambah harga daging. 

"Para peternak APDI yang tersebar di Cilacap, Blora, Madiun serta Bojonegoro, untuk menekan kenaikan harga daging sapi di Jabodetabek yang disebabkan oleh cost transportasi ada baiknya pemerintah juga membantu dalam bidang pengangkutan," kata M Nurdin R.

Dengan langkah yang ditempuh oleh Kadin DKI Jakarta dengan mempertemukan sejumlah stakeholder, Sutisnawijaya yang merupakan pedagang daging sapi di Pasar Senen, Jakarta sangat mengapresiasi upaya yang ditempuh oleh Diana Dewi. 

"Awalnya kami akan mogok selama tiga hari, namun dengan pertemuan ini kami sepakat untuk berjualan kembali nanti malam. Pemerintah harus bisa bertanggung jawab untuk menjaga kestabilan harga hingga dua bulan kedepan dan kami akan menjual karkas dikisaran 93 hingga 95 ribu per-kilogramnya," kata Sutisnawijaya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement