Rabu 20 Jan 2021 05:02 WIB

Polisi Dampingi Kegiatan Jual Beli Toko dan SPBU di Mamuju

Pendampingan pengamanan mengantisipasi tindakan tidak diinginkan seperti penjarahan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ratna Puspita
Aparat Kepolisian dari Satuan Samapta Polda Sulawesi Tengah melakukan pendampingan pengamanan kegiatan jual beli toko retail dan SPBU yang berada di wilayah Martadinata, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (19/1).
Foto: Dok BNPB
Aparat Kepolisian dari Satuan Samapta Polda Sulawesi Tengah melakukan pendampingan pengamanan kegiatan jual beli toko retail dan SPBU yang berada di wilayah Martadinata, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Satuan Samapta Polda Sulawesi Tengah melakukan pendampingan pengamanan kegiatan jual beli toko retail dan SPBU di Martadinata, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (19/1). Pendampingan pengamanan guna mengantisipasi tindakan yang tidak diinginkan seperti penjarahan karena kepanikan selama masa darurat bencana gempa bumi Sulbar magnitudo 6,2 pada Jumat (15/1).

“Untuk pengamanan toko retail dan menghindari adanya penjarahan barang kebutuhan pokok pada masa darurat bencana,” ujar salah satu anggota Samapta Polda Sulteng Bripda Leo Asnawi seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (19/1).

Baca Juga

Selain untuk menjaga keamanan dan ketertiban, Asnawi dan anggota Samapta Polda Sulteng juga bertindak untuk memberikan arahan terkait kedisiplinan penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat yang hendak membeli barang kebutuhan. Hal itu dilakukan mengngat penularan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 masih berpotensi terjadi di Tanah Air.

Menurutnya, sejak toko dan SPBU dibuka pada masa darurat bencana pada Senin (18/1), antusiasme masyarakat untuk membeli kebutuhan sehari-hari sangat tinggi. Bahkan, Leo mengatakan, dia harus bersiaga sejak toko buka mulai dari jam 08.00 hingga 21.00 WITA.

“Kemarin parkiran (kendaraan pembeli) di sini penuh terus," ujarnya.

Asnawi mengatakan selama dua hari ini dan pada masa darurat bencana ke depan, masyarakat Mamuju dapat menjaga ketertiban dan kooperatif selama berbelanja. Hhal itu merupakan wujud yang sangat baik yang dapat tercermin sekaligus menjadikan bukti bahwa masyarakat Mamuju dapat segera bangkit dari musibah gempa bumi yang telah menewaskan sedikitnya 84 jiwa.

“Dua hari ini aman. Seterusnya semoga pulih,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement