Rabu 20 Jan 2021 06:20 WIB

6 Mitos Medis Seputar Gula

Meski lekat dengan 'image' kurang baik, ada banyak informasi miring seputar gula.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Meski lekat dengan 'image' kurang baik, ada banyak informasi miring seputar gula (Foto: ilustrasi)
Foto: Needpix
Meski lekat dengan 'image' kurang baik, ada banyak informasi miring seputar gula (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gula merupakan salah satu bahan baku yang sangat umum digunakan dalam keseharian. Akan tetapi, banyak yang sudah menyadari bahwa konsumsi gula yang berlebihan dapat memicu masalah kesehatan.

Meski lekat dengan "image" yang kurang baik, ada banyak informasi miring seputar gula yang sebenarnya hanya mitos belaka. Berikut ini adalah enam di antaranya, seperti dilansir Medical News Today, Selasa (19/1).

Baca Juga

Gula Sebabkan Kecanduan

Sebagian ahli meyakini bahwa gula menyebabkan kecanduan. Salah satunya adalah sebuah ulasan naratif dari 2017 mengenai dampak konsumsi gula pada hewan. Dikatakan bahwa data pada hewan menunjukkann bahwa konsumsi gula tambahan memiliki efek seperti obat-obatan terlarang.

Akan tetapi, ulasan tersebut hanya berfokus pada studi-studi terhadap hewan. Temuan ini tidak bisa serta-merta dijadikan bukti bahwa hal yang sama kan terjadi pada manusia.

Dr Dominic M Dwyer dari School of Psychology di Cardiff University mengatakan perilaku seperti kecanduan terhadap gula dan makanan lain dapat ditemukan pada sebagian kecil individu obesitas. Akan tetapi, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa gula itu adiktif.

"Walaupun kita tahu gula memiliki dampak psikologis, termasuk emmberikan kepuasan, dan ini kemungkinan besar dimediasi melalui sistem reward otak," ujar Prof David Nutt yang mengepalai Independent Scientific Committee on Drugs dan juga Departemen Neuropsikofarmokologi dan Pencitraan Molekuler di Imperial College London.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement