Rabu 20 Jan 2021 04:45 WIB

Swiss Desak Pemilih Tolak Larangan Burqa dan Cadar

Pemerintah memandang langkah tersebut akan merugikan sektor pariwisata Swiss.

Swiss Desak Pemilih Tolak Larangan Burqa dan Cadar. Ilustrasi
Foto: REMKO DE WAAL/EPA-EFE
Swiss Desak Pemilih Tolak Larangan Burqa dan Cadar. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Pemerintah Swiss merekomendasikan para pemilih agar pada referendum 7 Maret mendatang menolak usul larangan penutup wajah seperti burqa dan cadar, yang dikenakan sebagian perempuan Muslim.

"Sangat sedikit orang di Swiss yang memakai penutup wajah penuh," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan, Selasa (19/1).

Baca Juga

Pemerintah memandang langkah tersebut akan merugikan sektor pariwisata Swiss. Kebanyakan perempuan yang memakai penutup wajah penuh adalah turis dan hanya menghabiskan waktu singkat di negara itu.

Montreux dan tujuan lain di sekitar Danau Jenewa serta Interlaken di Swiss tengah secara telah sekian lama menarik kunjungan cukup banyak turis Muslim, terutama dari negara-negara Teluk Arab yang kaya.

Beberapa daerah atau negara bagian di Swiss, seperti St. Gallen dan Ticino, melalui pemungutan suara regional telah melarang penutup wajah penuh. Tetapi, pemerintah pusat Swiss mengatakan menindaklanjuti langkah itu menjadi larangan konstitusional secara nasional adalah ide yang buruk.

"Larangan nasional akan merusak kedaulatan daerah, merusak pariwisata, dan tidak membantu kelompok wanita tertentu," kata pemerintah.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement